ikl Terjemah Alala Kitab Kuning Bab 2 Memuliakan Guru (2) - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

Terjemah Alala Kitab Kuning Bab 2 Memuliakan Guru (2)

Share it:

Memuliakan Guru (2)


َاِّا َْ
ََِّْْ َرأ ْيت ا َحقَ ال َحقَ َحقَ الم َعلمََ(23) َوأ ْو َج َبهَ ِحفظا َعلى ك ِّلَ م ْس ِلم
ِ
Aku wis nekodake ing luwih hak-hake bener yoiku hake wongkang nuduhake barang bener

"Saya melihat lebih haknya sesuatu yang hak adalah hak dari guru dan bahwa hak seorang guru adalah wajib di laksanakan atas setiap orang
islam"
ََْاَََََْ لقدَ َحقَا ْنَي ْه َدىَ ِال ْي ِهَك َرا َمةَ(24)َ ِلت ْع ِل ْيمَ َح ْرفَ َوا ِحدَالفَ ِد ْر َهمَ
ِِ
Lan luwih tak tekodake luwih wajib den rekso # Mungguhe kabeh wong islam kang kepingin biso

"Sesungguhnya benar sekali memberikan hadiah kepada guru untuk setiap satu huruf yang di ajarkannya seribu dirham"

Penjelasan :
   Ilmu adalah sesuatu yang mulia yang karena mulianya, harta seberapapun banyaknya tidak akan sesuai untuk di bandingkan dengan ilmu, karena hanya ilmulah yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. Maka jasa seorang guru adalah jasa yang tidak terkira besarnya dan karena besarnya jasa guru dalam mengajarkan ilmu pada kita.

   Andaikan guru meminta imbalan seribu dirham dari setiap huruf yang di ajarkan maka hal itu pantas sekali dan wajib kita laksanakan karena merekalah yang menjadikan kita menjadi manusia yang sebenar-benarnya dan menjauhkan kita dari menjadi manusia kosong yang tidak berguna. Tetapi perumpamaan itu tidak lantas memberikan pemahaman kepada
   kita bahwa seorang guru mengajarkan ilmu karena ingin memperoleh harta.
Sesungguhnya yang seorang guru harapkan dan melebihi dari harta adalah rasa hormat dan menghargai kepada guru kita. Terlebih jika apa yang telah guru sampaikan dan diterima oleh kita bisa kita amalkan. Sebagaimana yang diungkapkan Ali bin Abi Thalib "Saya menjadi hamba bagi orang yang mengajariku satu huruf ilmu, terserah ia mau menjulaku, memerdekakan atau tetap menjadin aku sebagai hamba".





   Contoh bentuk penghormatan kita pada guru adalah memperhatikan guru ketika menyampaikan pelajaran, tidak membicarakan kekurangan atau kejelakannya, senantiasa patuh pada apa yang ia perntahkan selama tidak bertentangan dengan syariat Islam, tidak melintas dihadapnnya, tidak menduduki tempat duduknya, tidak memulai bicara kecuali atas izinnya dan tidak bertanya sesuatu yang membosankannya.

   Harta tak akan bisa dibawa oleh seorang guru ke liang lahat. Tetapi, do'a seorang murid yang mendo'akan gurunya yang telah wafat maka itu lebih diharapkan oleh semua guru dibanding dengan banyaknya nominal uang yang diberikan.
Share it:

Islam

Kitab Kuning

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching