ikl Nasihat Agar Hati-hati dalam Memperlakukan Makhluk Lain - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

Nasihat Agar Hati-hati dalam Memperlakukan Makhluk Lain

Share it:
Nasihat Agar Hati-hati dalam Memperlakukan Makhluk Lain
Nasehat Memperlakukan Makhluk Lain dengan Baik

Ada satu keterangan yang menyebutkan bahwa Nabi Ya’qub ‘alaihissalam diuji dengan dipisahkan dari putra tersayangnya, nabi Yusuf ‘alaihissalam, adalah sebab beliau pernah menyembelih anak sapi di hadapan induknya. Padahal induknya melenguh di depan anaknya.

Dalam riwayat lain, ada yang mengatakan bahwa sebabnya adalah pernah suatu hari nabi Ya’qub ‘alaihissalam makan bersama putra beliau. Makan makanan enak. Sementara tetangga beliau ada anak yatim, yang mencium bau masakan tersebut.

Anak tersebut menginginkan makanan tersebut, tapi apalah daya. Hingga anak tersebut hanya bisa menangis. Neneknya akhirnya turut menitihkan air mata. Sementara beliau dan keluarga anak yatim itu hanya terpisahkan sebuah tembok. Dan nabi Ya’qub ‘alaihissalam tidak tahu akan hal tersebut.

Akhirnya saat nabi Ya’qub ‘alaihissalam dipisahkan dengan nabi Yusuf ‘alaihissalam, beliau menangis terus menerus hingga putih kedua mata beliau.

Setelah itu, pada sisa usia beliau, nabi Ya’qub ‘alaihissalam memerintahkan orang untuk naik ke atap rumah beliau. Berteriak lantang, agar memberitahu siapa saja yang butuh makanan, untuk makan di kediaman beliau…

Ada pula kisah lain…

Menurut cerita, dalam kitab Jawahir Lukluiyyah, pernah suatu ketika, ada seseorang yang menyembelih anak sapi di depan induknya. Maka seketika orang tersebut hilang akal atau stres (ada yang bilang seketika tangannya lumpuh).

Setelah beberapa waktu berlalu, suatu saat orang itu berada di bawah pohon. Dan di atas pohon itu ada sarang burung. Lalu ada anak burung di sarang itu yang jatuh di depannya, sedangkan induknya hanya bisa melihat anaknya jatuh dan tidak bisa menolongnya.

Melihatnya, orang yang stress atau lumpuh tangannya itu pun merasa kasihan lalu mengambilnya dan mengembalikannya ke sarang di atas. Maka Allah Subhanahuwata’ala pun berbelas kasihan kepada orang itu, dan mengembalikan akalnya atau tangannya menjadi kembali sehat.*

الراحمون يرحمهم الرحمن ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء

Bagaimana kita memperlakukan orang lain, biasanya itu akan kembali pada kita. Maka kita bisa menjadikan beberapa kejadian dalam kisah diatas sebagai pelajaran…

Menurut sebagian keterangan, Syaikh Mutawalli as-Sya’rawi pernah dawuh, “ketika bakti kepada kedua orang tua bertambah, maka taufiq dari Allah Subhanahuwata’ala pun akan semakin bertambah.”

Tentunya banyak hal yang tidak masuk akal dalam hidup. Demikian juga doa. Adatnya salaf salih, akan mendoakan orang lain saat menginginkan sesuatu. Ingin rumah misalnya, maka mendoakan orang lain agar bisa membangun rumah baru terlebih dahulu. Harapan besar, agar nantinya doa itu akan kembali juga pada dirinya.

Mendoakan orang lain, biasanya doa akan kembali pada kita. Orang salih biasanya melakukan hal tersebut. Bila ingin sesuatu, mereka mendoakan orang lain.

Membaca sholawat saja, akan kembali kepada kita. Maka doa yang baik, juga semestinya ada imbal balik kepada pengucapnya.*

Wallahu a’lam…

Penulis: M. Khoirul Wafa


Share it:

Islam

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching