ikl Gus Baha: Kitab Kuning Al Hikam, Cemburu itu Boleh (3) - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

Gus Baha: Kitab Kuning Al Hikam, Cemburu itu Boleh (3)

Share it:

Kitab Hikam
Translate Video Bagian #3
Lihat Video Sebelumnya, Link Ada Dideskripsi

Kemudian nomer dua kalau yang percaya nasab, saya itu sampai nangis ketika 
membacanya,

Saya pernah baca di majmu syarah muhadzab

Orang yang percaya nasab itu, Tuhan menjelaskan itu, itu hadits sahih

Saya nangis bener

Jadi kalau didunia nasab dari Kyai, kan, mulya, nasabnya orang sholeh juga mulya, 
nasabnya orang kaya juga mulya

Nasabnya sultan maupun raja juga muliya

Tapi kalau nasab seperti kamu, Khin, jangan anggab besar

Kadang orang gak punya nasab juga gak punya taqwa gak punya dua-duanya!

Selama ini kalau ada orang yang kritik nasab itu kalau orang yang gak punya nasab itu kamu biarkan, kalau begitu lebih baik saya!?

Kamu itu juga termasuk gak punya nasab dan gak punya taqwa, sama saja

Nasabnya gak tinggi, taqwanya juga gak tinggi, enak saja, apa kemudian saya membela orang yang gak punya nasab? gak gitu, yang gak punya nasab..

tiap hari selingkuh itu banyak

Di luar sana sebagian orang punya Nasab, tapi tiap hari ada juga yang maksiat

Jangan gitu, maksudnya jangan malah kamu anggab itu sebagai berita baik, gak gitu!

Maksudnya yang kita bicarakan ini masalah hukum malah kamu simpulkan begitu saja, 
kalau hukum ya hukum

Disitu kalau anda tidak percaya coba lihat majmu syarah muhadzab

Di BAB nasab

Kesunnahan laki-laki nikah sama perempuan itu yang nasabiah(nasab orang baik)

Misal kalau bisa yang punya uang

karena sebagian Kyai berfatwa kalau bisa orang alim itu menikah dengan orang kaya

Agar tidak terlalu pusing mikir mencari nafkah saja, jadi rada numpang sedikit

Kalau masalah takut istri, kan, dirumah, yang penting bisa keluar untuk tampil

Maksudnya ketika keluar itu dalam kondisi prima karena dibiyayai istri

Kan, di biyayai sama yang perempuan:
"Iniloh paK Jubah, buat pengajian"
dipakein serban, langsung berangkat!

Yang penting ketika keluar itu berpenampilan prima

Keregangan, kan, biasanya dirumah

Dari pada kamu orang alim yang dapat istri  miskin, dirumah takut

Ketika pengajian gak dapat orderan, kemudian dijemput sepeda motor yang jelek lalu macet dijalan

Kemudian Kyainya membantu ikut membetulkan sampai kena oli, setelah itu pidato

akhirnya Kyai tersebut diuji kesabaran

Ya banyak Kyai yang seperti itu

Saya, kan, anaknya Kyai, tiap hari dengar curhatnya para Kyai

Sudahlah mending dapat istri yang kaya

Takut istri, kan ketika dirumah, kalau keluar..

Ada juga Kyai yang berpendapat,
"Mending dapat orang miskin"
"dirumah itu masih dihargai!"

Itulah dua Kyai yang berselisih dalam..

Kalian pilih yang mana

Kalau kamu jadi Kyai tersebut pilih istri kaya atau miskin

Pilihannya cuman  dua saja

Pilihannya itu cuman dua itu

Kalau menurut saya benar yang tadi, meskipun dirumah takut istri,
 yang penting keluar rumah dengan gagah!

Keluar dengan prima

keluar dengan prima, masih dikasih uang jalan sama dipakein serban

Istri, kan, dirumah

Itu di majmu tadi

Orang yang percaya Nasab, Allah itu berkata, jadi orang yang percaya Gus, Kyai,
 percaya keraton, darah biru atau macam-macam

Allah bicara gini Khin, dengarkan!?

Saya hafal redaksinya, ini hadits qudsi

Allah bilang gini:

"Sudah lama Saya membiarkan anda dengan keyakinan anda

Yaitu kamu percaya Nasab

Dan saya biarkan

Sekarang gantian

Ini hari saya(akhirat)

Sekarang nasab-Ku Aku tinggikan dan nasabmu Aku turunkan

"Lalu nasab-Mu apa ya Rob?"

Orang yang berhak intisab denganKu, dan orang yang berhak mengatsnamakan-Ku adalah orang yang taqwa

Sekarang, kamu didunia Aku biarkan

Mendewakan Nasab

Sudah lama Aku membiarkan kamu mendewakan Nasab, sekarang Aku mau ungkap

akhirnya banyak orang menangis

Kecuali orang yang taqwa

Makanya kata Imam Syafi'i

"Aku itu bangga senasab dengan Nabi

Tapi kebanggaanku bukan karena untuk kesombogan, tapi aku malu jika aku berbuat 
maksiat

Jadi kalau ada yang merasa Gus karena nasab dengan kyai ini, Mbah ini, seharusnya
 kamu bangga

"Aku ini cucunya orang alim, aku ini cucu orang sholeh, banggaku karena aku malu kalau berbuat maksiat

Kalau seperti itu bagus!

Tapi kalau kebanggaanmu biar dihormati
"Rukhin anaknya Gembel, harus memuliakan aku karena aku anak Kyai"

Itu yang kelak di audit oleh Allah

Tapi kalau kebanggaanmu:

"Aku ini anak ulama, kok, maksiat, sangat gak pantas, aku ini anak cucunya orang 
alim kok gak alim itu gak sepatutnya

Kalau seperti itu berarti nasab yang ditopang dengan taqwa,

Makanya kata Imam Syafi'i

"Aku ini merasa mulya dengan Nasabku, agar aku malu jika berbuat maksiat

Makanya saya kadang bercanda dengan istri saya

"Kamu tau dek, kenapa saya dipanggil Gus kok mau, padahal saya sebenarnya gak ingin dimuliakan"

Anggap saja kalau saya artikan cah bagus
(dalam bahasa jawa artinya anak yang baik)
maksudnya anak baik yang gak suka selingkuh

Anggab saja kalau di panggil Gus itu anak yang baik, dan anak yang baik itu gak
 suka selingkuh, gak mencuri, maksiat, jadi saya anggab gitu saja.

Jadi intinya itu untuk menopang ketaqwaan

Makanya kalau kamu dipanggil Kyai, anggab saja kalau dipanggil kyai berarti kamu 
gak pantas untuk maksiat

misalnya ada sedikit kebanggaanmu karena dipanggil hafidz, Kyai, Gus,

Sedikit itu manfaatkanlah agar kamu bisa malu jika berbuat maksiat

Jangan malah

Kamu bukan Gus, harus menghormati saya

Kalau seperti itu adalah bangga yang tidak diridhoi Allah SWT

faham ya, jadi kelak Tuhan:

Sudah lama kalian Aku biarkan bangga dengan nasab kalian

Sudah lama Aku diam membiarkan fenomena ini, itu bahasa mudahnya

Sekarang gantian Aku yang bicara

orang pada nangis semua

Kecuali orang ketika didunia intisab dengan Allah SWT

yang intisab dengan Allah itu, adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada 
Allah

didalam Alquran

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ
Wahai jiwa yang tenang!

ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْࣖ
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
dan masuklah ke dalam surga-Ku.

Ini penting saya utarakan, jadi..

Saya berharap, kalau kamu jadi orang  sholeh yang serius, termasuk sholeh yang
ikhlas

Kalau kamu sholehmu separuh, kelak diaudit

Nabi yang gak di Audit itu Nabi Ayub saja, didunia cuman sakit melulu

seumur hidupnya hanya sakit, ya memang tersiksa

udah sakit, istrinya ada yang menganggab selingkuh malah repot

Nabi Ayub semasa hidup itu sakit, saya kasih cerita sejarahnya

Punya istri anak hilang semua, cuma tinggal 1 cantik, "istri Nabi Ayub itu cantik
 Khin"
Rata-rata istrinya Nabi cantik, Khin, diingat-ingat itu!?

Istrinya Nabi Ayub itu cantik

ketika Nabi Ayub sakit itu di garuk sama kukunya, sehingga sampai parah digaruk 
dengan pecahan genting, kalau cerita para Kyai itu katanya digaruk sama pecahan genting

Kasihan Nabi Ayub

Lama kelamaan lukanya membusuk dan bau, karena bau Nabi Ayub di usir dari 
kampungnya, ditaruh tempat yang asing

Kalau disini mungkin ditaruh di gunung kidul, atau dihutan

yang mau menemani itu hanya istrinya saja

Ketika ditemani

Selama beberapa tahun, yang jelas tahunan

Istrinya cantik, Nabi Ayub itu lucu, ketika sakit itu masih suka cemburu, emang 
laki-laki itu lucu, padahal sakit kok sempat cemburu

Jadi tiap hari istrinya itu cari nafkah buat menghidupi Nabi Ayub

Nabi Ayub itu sangat posesif

Suatu saat

Malaikat Jibril juga lucu, udah tau orang lagi cemburu

Nabi Ayub itu melihat dari jauh

istrinya sedang melihat sedang bicara dengan laki-laki tampan

Karena Jibril di utus Allah untuk menyembuhkan penyakit Ayub

ketika itu komunikasi dengan istri Nabi Ayub untuk konsultasi

Nabi Ayub menyangka punya lelaki idaman lain

Nabi juga bisa lucu, soalnya bicara sama orang tampan

Karena Jibril itu bertannya

"Apakah benar anda istri Nabi Ayub?"
"Iya"

"Apa benar kamu sabar ketika dia sakit"
"Iya saya sabar"

Yang jelas percakapannya urusan itu

Nabi Ayub kemudian bersumpah

"Demi Tuhan, kalau saya sudah sembuh, dan badanku fit, aku akan memukuli istriku

Padahal aku ini sakit, kok, malah ditinggal bicara sama orang lain

Nabi juga manusia, faham

bayangkan, ketika sakit malah ditinggal bicara sama orang tampan, kalau seperti 
Rukhin mungkin gak masalah!

jadi Nabi Ayub itu melihat benar, kalau yang bicara sama istrinya itu orang tampan

Akhirnya..

Jibril datang untuk mengobati Ayub dan sembuh

Ketika sembuh, Ayub ini tau, kalau orang tampan tadi adalah Jibril

Nabi Ayub menyesal

"Gusti, bagaimana dengan sumpah saya ketika saya sembuh saya akan memukuli istri 
saya?"

disinilah kebaikan Allah, kemudian di akalin

Makanya Khilaf sumpah itu Sah, karena Allah pernah memberi tahu kepada Nabi Ayub

Jadi Allah juga kadang ngakalin segala

Ini memang benar!

Akhirnya Nabi Ayub dikasih tau,
"Kamu, kan tadi sudah sumpah mukulin istrimu 100 kali

Sekarang kamu cari rumput ilalang sebanyak 100

Kemudian pukulkan ke istrimu satu kali, itu sudah sama dengan kamu memukul 100 kali

"Bagaimanapun sumpahmu itu, sumpah yang salah!"

Makanya disebut:

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْ

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْ
Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan 
janganlah engkau melanggar sumpah

اِنَّا وَجَدْنٰهُ صَابِرًا ۗنِعْمَ الْعَبْدُ ۗاِنَّهٗٓ اَوَّابٌ

Jadi ayat tersebut begitu, kalau kamu bersumpah kepada istrimu tapi ternyata salah duga

Kalau mau memukul ternyata salah sangka itu diakalin, misalnya janji mukul 100 kali

cukup memakai lidi 100

"Jangan lidi, ah, masih sakit!"
"Pakai rumput"

Tuhan kok kamu bohongi,  ضِغْثًا (rumput)

rumput yang di ikat

Tapi berhubung 100 kali, kalau 100 kali, kan masih tetap sakit, satu rumput kalau 
di pukulkan 100 kali, kan...

Makanya itu disuruh memakai rumput satu ikat berjumlah 100

Kan sama dengan satu pukulan 100 kali

Padahal yang kena pukul cuman sampingnya saja

Itu menunjukkan bahwa Allah itu baik, melanggar sumpah atau ngakali hukum itu boleh kalau Allah yang ngakalin

Karena Ayub itu kacau, padahal istrinya bicara sama Jibril cemburu

orang sakit miskin itu mudah cemburu

ternyata Istrinya bicara sama

istilahnya dipanasin,
"bagaimana suamimu, apakah dia sabar?

Berarti layak dikasih sembuh, bukan malah dari jauh, orang sakit kok malah ditinggal selingkuh sama laki-laki lain

itu yang disebut
وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْ

اِنَّا وَجَدْنٰهُ صَابِرًا ۗنِعْمَ الْعَبْدُ ۗاِنَّهٗٓ اَوَّابٌ

itu buat peringatan ya, jadi Allah itu masih sayang sama hambanya, cemburu itu 
boleh

Kalau kamu gak cemburu malah kelainan

Jika ada istri kok gak ada yang ngoda, berarti suaminya sangat beruntung

Faham Khin ya, istri kok gak ada yang ngoda, berarti orang itu sangat beruntung

"Rukhin bingung"

enak mana punya istri cantik digoda orang, sama yang jelek gak pernah digoda?

Itu lebih rahmad yang mana?

ya rahmad yang gak pernah digoda orang

"Iya, kan, Khin!?"

sama baik yang jelas

Makanya biasa jadi candaan kyai yaitu wajib istri cantik, karena orang yang punya 
istri cantik itu, gak pingin merasakan orang yang jelek, tapi kalau punya istri jelek??

Ya ada juga yang bilang:
"ya lebih baik yang jelek, karena orang jelek itu gak ada yang ngoda

Jadi Nabi Ayub juga seorang posesif

Makanya ngakalin sumpah itu sudah mahsyur dan itu boleh

Kadang yang memberi tau Allah

Kalau memukul 100 kali, kan..

Benar, kan, kalau sampai Nabi Ayub memukul beneran, dia termasuk orang yang bodoh, karena dia yang salah, kok!

Bahwa cemburunya itu menyangka istrinya punya PIL(Pria Idaman Lain)

Berhubung itu Jibril berarti dia yang salah, kan!?

kalau dia menebuk kesalahan dengan puasa, kasihan Ayub

masak, cemburu kok disalahkan!?

Akhirnya oleh Tuhan diakalin yaitu disuruh mukul dengan rumput 100 kemudian di 
ikat, kemudian dipukul pakai rumput tersebut

akhirnya sudah, istriku sudah saya pukul 100 kali,

padahal cuman dipukul rumput satu ikat, kemudian dipukul ke keistrinya

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْ
Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah.




Sebelumnya Kami Mohon Maaf Apabila Dalam Penerjemahan Terdapat Kesalahan Kata Atau Penulisan, Maupun Salah Memaknai Sebuah Kata Tersebut, 
Kalaupun Ada Kesalahan, Itu Tidak Kami Sengaja,,
kami Berusaha Sebaik Mungkin Agar Anda Bisa Mengerti Apa Yang Kami Terjemahkan,
 Terimakasih Masukan Yang Sudah Anda Utarakan Kepada Kami, 
Karena Dengan Masukan Tersebut Kami Akan Banyak Belajar.

🔶Simak video ini sampai habis biar tidak salah paham

🔶Niatkan dulu untuk ngaji dan belajar dengan ulama

Share it:

Islam

Kitab Kuning

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching