َااَََََْْ ف َم ا ا ل ن ا سَ ِا لَ َو ا ِح دَ ِم ْنَ ث لَ ث ةَ ( 7 2 ) ش ر ْي فَ َو َم ش ر ْو فَ َو ِم ث لَ م ق ا و مَ
ِِ
Ora Ono Manungso Iku Wujud Perkoro # Kejobo Sifat Siji Saking Telung Perkoro
" Manusia yang berada disekitar kita digolongkan menjadi salah satu dari tiga macam "
اَْْْ ََََََْاَُّ ف ا ام ا ا ل ِذ ْىَ ف ْو ِق ْىَ ف أ ْع ر فَ ق د َر هَ ( 8 2 ) َو ا ت َب عَ ِف ْي ِهَ ا ل َح قَ َو ا ل َح قَ ل ز مَ
ِِ
"Dene wong sak duwure aku weruh derajate # Lan aku manut hake mergo hak barang mesti"
"Orang yang mulia, rendah dan sepadan dengan kita, orang yang mulia saya tahu derajatnya dan saya harus mengikuti sesutau yang haq darinya"
ََاََََََََْْْْْ ف ا ا م ا ا ل ِ ذ ْ ى َ ِ م ث ِ ل ى ف ِ ا ْ ن َ ز ا ل َ ا ْ و َ َ ه ف ا ( 9 2 ) ت ف اض ل ت َ ِ ا ا ن َ ا ل ف ْض َ ل َ ب ا ل ف خ ر َ َ ح ا ِ ك م َ
ِِ
Dene wong sak padaku lamun wong iku keliru # Podo ugo iku wong keluputan marang aku

" Dan orang yang sepadan dengan kita bila terpeleset atau jatuh maka saya lebih utama darinya "
ََاََََََ فااماالِذْىَدْوِنْىَفاْحلمََداِئبا(31)أصْونَبِهَ ِعْر ِضىَوِاْنَلَمَلِئمَ
ِ
Dene Wong Sak Ngisorku Aku Sabar Biyoso # Ngerekso Kewirangan Najan Aku Den Wodo
" Sedangkan orang yang rendah maka saya selalu memberikan kata maaf kepada mereka untuk menjaga kehormatanku walaupun banyak orang yang mencela "
Penjelasan :
Manusia adalah makhluk yang tidak bisa tidak harus berhubungan satu dengan yang lain dan dari hubungan itu akan timbul berbagai hal yang bisa jadi bumerang tapi bisa juga menjadi pemicu kebangkitan. Orang yang salah dalam bergaul akan dengan mudah rusak dalam kehidupannya namun tidak sedikit orang-orang yang telah rusak dalam kehidupannya bisa bangkit karena pengaruh pergaulan yang baru, dalam sebuah siir disebutkan :
"Jangan engkau temani pemalas dalam seluruh tingkahnya, karena banyak orang yang baik sebab rusaknya orang lain dia menjadi rusak.
Penularan penyakitnya pemalas akan sangat cepat menempel pada orang yang rajin, bagaikan arang yang akan mati di masukkan dalam pasir"
Sedangkan Nabi bersabda :
كم يىنىد يىند عهى فطسة الاسلاو واًَا ابىاِ يهىداَّ او يُصساَّ او يًجساَّ
" Setiap bayi yang terlahir itu terlahir diatas kesucian islam, hanya ibu bapaknya yang menjadikannya yahudi nasroni atau majusi "
Sabda Nabi ini jelas memberi pengertian bahwa manusia sangat terpengaruh oleh lingkungannya, terutama lingkungan keluarganya, maka dari itu kita harus bisa melihat lingkungan kita, sebab orang-orang di sekitar kita hanya ada tiga
kelompok:
1. Orang-orang yang diatas kita dalam ilmu dan amalnya,
Orang dalam kelompok ini wajib kita ikuti dan kita dekati, dari merekalah diharapkan kita akan semakin maju ilmu dan amal kita dan kepada merekalah kita harus banyak meminta nasehat dan pertimbangan- pertimbangan juga bermusyawaroh dalam setiap permasalahan yang kita hadapi. Mereka adalah sumber maka kita harus menimbanya jangan terlalu berharap sumber itu akan mendatangi kita.
2. Orang-orang yang berada dibawah kita dalam ilmu dan amalnya
Orang dalam kelompok ini harus kita kasihi, dengan memberikan perhatian dan siraman nur islam dan iman kepada mereka, jangan mereka kita tinggalkan karena kita memiliki kewajiban amar ma'ruf nahi mungkar dan kewajiban mengamalkan ilmu, kita harus bisa memberi maaf kepada mereka karena ketidak mengertian mereka bersikap kepada kita atau kepada diri mereka sendiri. Kita harus bisa mengajak mereka mendekatkan diri dan mengenalkannya dengan tuhannya jangan sampai malah kita menjauhkan mereka dari tuhannya karena ketidak mampuan kita berkomunikasi dengan mereka lewat komunikasi dakwah atau komunikasi kemanusiaan.
3. Orang-orang yang sederajat dengan kita dalam ilmu dan amalnya,
Kelompok ini adalah kelompok yang harus kita rangkul untuk bersama berjuang meningkatkan kualitas diri masing-masing, kita ajak mereka bersaing dalam kebaikan karena persaingan adalah sesuatu yang bisa mendorong kita untuk berbuat yang lebih baik bagi kita, dan tidak ada salahnya bersaing dalam kebaikan karena itu adalah perintah Allah taala dalam firmannya.
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar