- Komandan Densus 99 Banser NU, Muhammad Nuruzzaman menilai aneh, ketika saat ini ada pihak-pihak yang memainkan isu Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dia menjelaskan, justru Banser NU yang pantas memainkan isu PKI, sebab mereka dahulunya terlibat dalam ‘perang’ melawan PKI di tahun 1960-an.
“Jelas kami ini berhadapan dengan mereka (PKI), yang sekarng teriak-teriak PKI, dulu ngapain aja.” Jelas Nuruzzaman dikutip FIN dari program Apa Kabar Indonesia Tv One, melalui chanel YouTube, Kamis (1/10).
Nuruzzaman melanjutkan, namun kemudian Banser membuka rekonsiliasi dan berdamai dengan anak cucu PKI sebagai warga negara yang baik.
“Kita mau rekonsiliasi, bersahabat sebagai warga negara, yang tidak ingin meruntuhkan negara ini. Kemudian tiba-tiba ada orang yang tidak pernah berhubungan, yang tidak pernah melawan PKI, kemudian memunculkan isu PKI.” Kata Nuruzzaman.
Lebih jauh dia menilai, ada pihak-pihak yang membenci pemerintah sehingga sengaja kembali memainkan isu PKI. Padahal menurut dia, arah kebijakan pemerintah jelas, tidak pro terhadap komunis atau PKI.
“Kalau kita mau lihat Indonesia arahnya komunis, kita lihat saja pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan otoriter atau mengarah pada komunisme.” Jelas Nuruzzaman.
Senada dikatakan oleh Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla mengatakan, warga NU yang paling tersiksa dengan kekejaman PKI pada masa lampau.
Maka seharusnya NU yang paling layak untuk mengangkat isu kebangkitan PKI.
“Yang layak ngangkat isu PKI itu mestinya warga NU, sebab, kalangan santri mengalami sejarah ketegangan dan konflik yang riil pada tahun-tahun 60an vis-a-vis PKI.” Ucap Ulil dikutip akun twitternya, Kamis (1/10).
Ulil mengatakan, meskipun NU mendapat penyiksaan dari PKI, namun Abdurrahman Wahid alis Gus Dur berhasil menghilangkan trauma dan ketakutan itu.
“Berkat sikap Gus Dur yang berdamai dengan mantan aktivis PKI ketika jadi presiden dulu, warga nahdliyyin berubah sikap.” ujar Ulil.
Ulil bilang, warga NU tidak pernah menjadikan isu PKI sebagai dagangan politik. NU juga tidak mengungkit-ungkit kejadian masa lalu dengan PKI.
“Sejak awal pun warga nahdliyyin tidak pernah menjadikan PKI ini sebagai dagangan politik. Sikap Gus Dur yg berdamai dengn masa lalu PKI membuat warga Nahdliyyin makin teguh sikapnya untuk tidak ngungkit-ungkit masa lalu yang kelam ini.” Ujar Ulil.
Ulil mengaku menyesal dengan Gatot Nurmantyo yang menjadikan isu PKI sebagai tunggangan politik
Setahu saya, hingga dulu sampai sekarang tidak ada, atau jarang tokoh-tokoh NU yang menjadikan isu PKI ini sebagai “tunggangan politik” seperti yg dilakukan oleh Gatot Nurmantyo hari ini. Saya amat menyesalkan atas cara berpolitik ala Pak Gatot seperti ini.” Pungkas dia. (dal/fin).
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar