ikl Tanya Kiyai: Persahabatan antara Laki-laki & Perempuan? - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

Tanya Kiyai: Persahabatan antara Laki-laki & Perempuan?

Share it:

Tanya Kiyai: Persahabatan antara Laki-laki & Perempuan?



Pertanyaan (Zara, bukan nama sebenarnya):
Sebenarnya bagaimana Islam memandang persahabatan antara laki-laki dan perempuan?
Jawaban (Ustadz Abdul Walid):
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, sehingga dirinya tidak dapat hidup sendiri dan butuh orang lain untuk tetap bertahan hidup. Dikatakan makhluk sosial karena tanpa teman untuk berinteraksi mustahil manusia betah hidup di dunia. Oleh sebab itulah, Allah menciptakan Adam dan Hawa agar manusia terus berkembang dan dapat hidup bersama-sama.
Lebih jauh lagi, sebagai makhluk sosial, wajar jika seseorang memiliki teman ataupun sahabat. Sahabat identik dengan orang lain di luar diri kita yang hubungannya sangat dekat dengan diri kita. Tak jarang seseorang akan lebih nyaman berkeluh kesah kepada sahabatnya dibanding dengan kerabat atau keluarganya. 
Persahabatan dalam Islam boleh dilakukan oleh siapa pun. Tapi Islam tetap memberikan rambu-rambu dan aturan-aturan tentang hal tersebut.
Rasulullah  bersabda:
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang bisa dilihat dari keberagamaan sahabatnya. Hendaklah setiap kamu memerhatikan bagaimana sahabatmu beragama (HR. Tirmidzi no. 2378).
Ada tujuh adab yang perlu diperhatikan dalam menjalin persahabatan. Imam Ghazali berkata:
آداب الإخوان: الاستبشار بهم عند اللقاء، والابتداء بالسلام، والمؤانسة والتوسعة عند الجلوس، والتشييع عند القيام، والإنصات عند الكلام، وتكره المجادلة في المقال، وحسن القول للحكايات، وترك الجواب عند انقضاء الخطاب، والنداء بأحب الأسماء   
Adab berteman, yakni, menunjukkan rasa gembira ketika bertemu, mendahului memberi salam, bersikap ramah dan lapang dada ketika duduk bersama, turut melepas saat teman berdiri, memperhatikan saat teman berbicara dan tidak mendebat ketika sedang berbicara, menceritakan hal-hal yang baik, tidak memotong pembicaraan dan memanggil dengan nama yang disenangi.
Lalu bagaimana Islam melihat persahabatan antara laki-laki dan perempuan?
Islam memberikan aturan terkait hubungan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Terdapat beberapa batasan yang harus diperhatikan demi menjaga keduanya (laki-laki dan perempuan yang bersahabat) dari fitnah.
Habib Umar bin Hafidz menjelaskan, persahabatan yang dibolehkan untuk laki-laki dan perempuan adalah persahabatan yang diilakukan untuk tujuan saling menguntungkan, memberi manfaat, dan dibangun atas saling mengasihi karena Allah. Tanpa perlu saling berjabat tangan, berduaan satu sama lain, atau saling pandang satu dengan lainnya dengan cara yang tidak diizinkan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
Janganlah salah seorang di antara kalian berdua-duaan dengan perempuan kecuali ada mahram yang menyertainya (HR. Bukhari no: 5233).
Mahmut Saltuth berkata, “Allah memerintahkan kita untuk saling mengenal dan bekerjasama demi kepentingan sosial. Serta harus ada ikhtilath (pergaulan),ta’aruf (saling mengenal), ta’awun (saling tolong menolong), dan mubadalah(saling memberi dan menerima) dalam melakukan kerjsama dan mendatangkan maslahat di dunia maupun akhirat”. 
Sementara itu, Allah berfirman dalam Al-Qur’an: 
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti (QS. Al-Hujurat [49]: 13)
Adapun Al-Jazairi, menjelaskan bahwa ayat di atas memerintahkan agar manusia saling kenal mengenal, bukan sebaliknya, saling membanggakan kelebihan, kehormatan, dan kekuatan diri sendiri dihadapan yang lainnya.
Hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan semata dimaksudkan hanya untuk saling mengenal, menghormati satu sama lain. Bukan sebaliknya, untuk melucuti kewibawaan satu sama lain.
Persahabatan yang menguntungkan dalam hal kemanfaatan, tidak mencederai, dan tidak merusak kehormatan satu sama lain antara laki-laki dan perempuan dalam kerangka Islam, maka hal itu diperbolehkan..  
Namun, apabila persahabatan yang dibina itu mengajak pada kemaksiatan, seperti berdua-duaan, saling memandangdengan tatapan syahwat, maka hal tersebut jelas tidak diperbolehkan dalam Islam.
Wallahu A’lam bish Ash-Shawabi.
Referensi: Al-Islam Aqidah Wa Syari’ah, 258; Aysar al-Tafasir, 4/122; Musnad Abi Ya’la al-Mushili, 12/368; Al-Adab fid Din, 4444; 
###

*Jika artikel di Website Bintang Songgo dirasa bermanfaat, jangan lupa share ya. Semoga dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua. Aamiin.*
Share it:

Hukum

Keluarga

Tanya Jawab

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching