Hikmah: Pencuri yang Berpuasa
Alkisah Abu Bakar Ash-Shibli sedang bepergian ke Suriah bersama sekelompok pelancong. Lalu, di tengah perjalanan mereka dicegat oleh sekelompok pencuri Badui. Para pencuri merampas harta benda Ash-Shibli dan rombongan lalu menyerahkannya kepada pemimpin mereka.
Di antara barang-barang itu, ada sekantong gula dan kacang almond. Para pencuri pun mulai memakan barang curiannya, tetapi pemimpin mereka tidak melakukan itu.
"Mengapa kamu tidak makan?" tanya Ash-Shibli sambil memperhatikan pimpinan pencuri itu keheranan.
"Aku sedang berpuasa," jawabnya santai.
“Kamu seorang perampok, kamu mencuri barang orang-orang dan membunuh, lalu kamu mengaku berpuasa?" tanya Ash-Shibli setengah menyindir.
"Ya Syeikh, aku berpuasa untuk menjaga agar pintu taubat tetap terbuka," jawab pimpinan pencuri tersebut.
Setelah beberapa waktu berlalu, Abu Bakar Ash-Shibli melihat pemimpin pencuri tersebut di tanah haram sedang melakukan tawaf di Ka'bah.
Aku pun bertanya padanya keheranan, “Apakah kamu orang yang sama?"
“Ya. Sebagaimana alasan saya berpuasa kala itu adalah alasan saya berada di sini,” jawabanya.
~Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia, karena mungkin suatu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya (Imam al-Ghazali)
###
*Jika artikel di Website Bintang Songgo dirasa bermanfaat, jangan lupa share ya. Semoga dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua. Aamiin.*
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar