Humor Sufi: Ikan Teri Lagi

Humor Sufi: Ikan Teri Lagi

Nasruddin bekerja sebagai buruh tani di persawahan yang luas. Ketika waktu makan siang tiba, ia duduk untuk makan bersama para buruh tani lainnya. Satu per satu buruh tani pun membuka rantang makanan yang telah disiapkan oleh istri-istri mereka.

Tiba-tiba Nasruddin berkata setengah terkejut, “Wah, teri lagi, teri lagi.” 

Buruh tani yang lain hanya bisa melihat dan mendengar tanpa berani berkomentar apa pun. 

Keesokan siangnya, Nasruddin kembali membuka rantang makanannya dan berkata, “Wah, teri lagi, teri lagi.”

Lusa siangnya, hal yang sama berulang kembali. 

“Wah, teri lagi, teri lagi,” ujar Nasruddin saat membuka rantangnya. 

Salah satu buruh tani pun akhirnya angkat bicara.

“Nasruddin,” kata satu buruh tani. “Minta saja baik-baik pada istrimu untuk menyiapkan menu makanan yang lain. Istrimu pasti mengerti kok.” 

“Tapi aku belum beristri,” jawab Nasruddin. 

“Lalu siapa yang menyiapkan makan siangmu?” tanya buruh tani itu penasaran. 

“Aku,” jawab Nasruddin polos. 

~ Perubahan pada diri kita bergantung pada kemauan kita untuk berubah. Sebab Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu berkomitmen melakukan perubahan. 

###

*Jika artikel di Website Bintang Songgo dirasa bermanfaat, jangan lupa share ya. Semoga dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua. Aamiin.*