KASIH SAYANG SESAMA MAKHLUK.
Diceritakan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Allah SWT memberikan belas kasihnya kepada mereka yang berbelas kasih. Maka berbelas kasihlah pada makhluk Allah yang ada bumi, agar makhluk Allah yang ada di langit berbelas kasih pada kita.”
Ada sebuah kisah dari Sahabat Umar. Suatu ketika saat Umar berjalan di Kota Madinah, beliau menjumpai seorang anak kecil. Di tangan anak tersebut, ada seekor burung kecil. Dia bermain-main dengan burung tersebut. Karena kasihan melihat burung kecil itu dipermainkan si anak, Umar lantas membeli dan melepaskan burung tersebut. Ketika Umar telah wafat, seorang ulama besar bertemu dengan Sahabat Umar dalam mimpi.
Dalam pertemuan itu, sang ulama bertanya kepada Sahabat Umar. “Wahai Umar, saat ini keadaan seperti apakah yang Allah berikan kepadamu?”
Umar menjawab, “Alhamdulillah, aku bahagia. Allah mengampuniku.”
“Kira-kira karena tindakan atau ibadah apa yang akhirnya Allah memberikan engkau ampunan? Karena engkau dermawan, atau sebab adilmu, ataukah karena kezuhudanmu?” Tanya sang ulama lagi.
“Setelah orang-orang meletakkanku di liang lahat, menguburku di dalamnya, meninggalkanku sendirian di sana, datanglah dua malaikat. Malaikat yang menyeramkan, membuat persendianku gemetar karena kedatangan mereka. Sesaat kemudian mereka meraihku dan mempersilahkan aku duduk. Aku tahu, saat itu mereka akan bertanya kepadaku. Tapi sebelum mereka bertanya, aku mendengar suara tanpa rupa. ’Hai malaikat, tinggalkan hambaku itu. Jangan kalian takut-takuti dia. Aku menyayangi dia dan mengampuni segala dosanya, karena suatu ketika dia menyayangi seekor burung di dunia maka aku menyayangi dia dalam kubur’,” jawab Sahabat Umar.
Ada sebuah kisah lain tentang kasih sayang sesama makhluk ini. Suatu ketika, seorang ahli ibadah dari golongan bani Israil berjalan melewati sebuah tumpukan pasir. Karena saat itu dia sedang lapar, dia berpikir andai saja pasir itu adalah tepung, tentu bisa dimakan dan mengobati kelaparan banyak orang.
Kemudian Allah menurunkan wahyu pada seorang nabi dari nabi-nabi bani Israil, “Katakan pada dia (ahli ibadah yang melihat tumpukan pasir), Aku telah memberi dia jatah pahala sebanyak jumlah pahala jika pasir itu berubah jadi tepung lalu dia bersedekah dengan tepung itu. Barangsiapa menyayangi hambaku, maka Aku akan jauh lebih sayang padanya. Ketika melihat pasir tadi dia berkata, ‘Andai pasir ini tepung, tentu akan bermanfaat untuk orang banyak yang sedang kelaparan,’ maka Aku memberi dia pahala sebagaimana jika dia bersedekah dengan pasir itu jika telah menjadi tepung.”
Demikianlah, betapa ajaran Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mengasihi sesama. Bukan malah menebar kebencian, baik dengan non muslim maupun sesama muslim. Jika masih ada oknum yang menganggap keberadaan seorang muslim di lingkungannya akan berbahaya, berarti dia belum kenal bagaimana sejatinya karakter muslimin. Bila masih ada yang berpikir pesantren adalah sarang teroris, jelas dia tidak kenal dengan apa itu pesantren yang sesungguhnya.
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar