ikl Terjemah Alala Kitab Kuning Bab 2 Keutamaan Orang yang Berilmu - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

Terjemah Alala Kitab Kuning Bab 2 Keutamaan Orang yang Berilmu

Share it:

Keutamaan Orang yang Berilmu



ََْْ ََُّ أخو ال ِعلمَ َح ُّيَ خا ِلدَ َب ْع َدَ َم ْو ِت ِهََ(17)َ َوأ ْو َصالهَ ت ْح َتَ الت َرا ِبَ َر ِم ْيمَ
ِ
Wong duwe ilmu urip langgeng sakwuse mati # Dene adon-adone bosok ning ngisore bumi
Orang yang berilmu akan tetap hidup setelah matinya walaupun tulang- tulangnya telah hancur di bawah bumi.
َْاََْ
َوذو ال َج ْه ِلَ َم ْيتَ َوه َوَ َي ْم ِشى َعلى الث َرى (18) يظ ُّنَ ِم َنَ ال ْح َيا ِءَ َوه َوَ َع ِد ْيم
Wong bodo matine haale melaku ning duwure bumi # Den nyono wong kang urip nanging podo wong mati

“ Sementara orang yang bodoh, sejatinya telah mati walaupun masih berjalan di atas bumi, banyak yang menyangka dia hidup, padahal dia telah tiada ”
Penjelasan :
Bila gajah mati meninggalkan gading maka manusia mati meninggalkan sejarah, tapi manusia bukanlah gajah yang tidak berakal seperti juga gajah bukanlah manusia yang tak bergading, yang berharga dari gajah adalah kekuatan fisik sementara yang berharga dari manusia adalah kekuatan pekerti dan ilmunya, dan antara gading dan ilmu tidaklah patut untuk di perbandingkan karena terlalu jauhnya kemuliaan ilmu.





Ilmu akan tetap melekat pada pemiliknya manakala ia sudah tinggal tulang belulang didalam kuburnya, sementara gading akan segera terlepas manakala gajah mati dalam waktu yang tidak terlampau lama, sejarah sudah membuktikan betapa para ilmuwan tetap hidup sepanjang masa meskipun mereka telah tiada berabad-abad lamanya, yah meskipun arti hidupnya sangat berbeda dengan arti kehidupan nyata mereka, kehidupan mereka sekarang ini adalah kehidupan ilmunya yang masih tetap menerangi kehidupan manusia, begitupula keberadan keilmuan mereka yang masih tetap diperhatikan dan jadi pertimbangan bagi manusia yang hidup sesudah mereka, kita masih sangat sering mendengarkan orang- orang menyebutkan nama Imam Syafi’i, Imam Ghozali, Syeh Abdul Qodir Al Jaelani, dan para ilmuwan lainnya, padahal terkadang kita berkumpul

dengan banyak orang namun nama kita tidak di sebutkan sekalipun, kenapa? karena kita tidak berilmu atau berilmu tapi ilmu kita tidak mampu menerangi kehidupan mereka.
Maka dari itu sangat tepat sekali perumpamaan bahwa orang yang bodoh walaupun masih bernafas sudah tergolong orang mati karena kehidupannya sudah tidak diperhitungkan lagi layaknya mereka yang sudah mati. Namun demikian mencari ilmu tidak boleh dengan tujuan agar nama kita abadi,ilmu adalah bukan tujuan pokok dalam belajar,ilmu hanyalah alat agar kita bisa mengenal diri sendiri,bahwa diri kita adalah hamba yang lemah yang tiada mempunyai kemampuan apapun tanpa rahmat dari Allah subhanahu watala, yang dengan pengertian inilah kita bisa menyembah tuhan tanpa pijakan apapun selain bahwa kita adalah hambanya, hamba yang harus taat melaksanakan perintahnya dan menjauhkan larangannya tanpa tujuan apapun
Share it:

Islam

Kitab Kuning

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching