ikl Kisah Hikmah: Memandang Sebelah Mata - Berita - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

Kisah Hikmah: Memandang Sebelah Mata - Berita

Share it:
Kisah Hikmah: Memandang Sebelah Mata - Berita

Alkisah, ada anak kecil bernama Abu Bakar bin Zuhr bertemu dengan seorang laki-laki yang berpenampilan kumal di depan gerbang rumahnya.

Melihat laki-laki kumal itu, Abu Bakar bersikap acuh sekalipun lelaki itu telah mengucapkan salam kepadanya. Di salam ketiga, barulah Abu Bakar menghampirinya.

“Wa’alaikumsalam,” ucap Abu Bakar sambil membuka pintu gerbang. 

“Wahai anakku, tolong mintakan izin untukku pada Wazir (Menteri) Abu Marwan. Aku ingin bertemu dengannya,” jelas lelaki itu.

“Wazir sedang tidur,” jawab Abu Bakar ketus. 

Sekilas pandangan lelaki itu tertuju pada sebuah buku besar yang dibawa oleh Abu Bakar. 

“Kitab apa itu yang kau pegang?” tanya lelaki itu kepada Abu Bakar.

“Apa yang ingin kamu ketahui tentang kitab ini? Ini adalah kitab Al-Aghni yang berisi ribuan puisi,” jawab Abu Bakar sambil memamerkan kitab besar yang ia bawa. 

“Kamu sedang mempelajarinya?” ucap lelaki tadi balik bertanya.

“Ini adalah salah satu kitab utama yang wajib dipelajari,” jelas Abu Bakar.

“Aku sudah menghafal kitab ini sejak seusiamu,” ucap lelaki itu.

Mendengar pernyataan lelaki kumal itu, Abu Bakar hanya tersenyum sinis. Ia tak percaya dan meremehkan lelaki yang ada di hadapannya. 

“Tanya aku tentang kitab itu,” ucap lelaki tadi coba meyakinkan Abu Bakar. 

Kemudian Abu Bakar menanyakan hal-hal yang paling sulit dan mendetail dari kitab Al-Aghni. Dan rupanya lelaki kumal itu bisa menjawab semua pertanyaan Abu Bakar tanpa keliru sedikit pun. 

Tak lama kemudian, Abu Bakar langsung bergegas menemui ayahnya sang wazir. 

Melihat lelaki itu, sang wazir segera berlari keluar bahkan tanpa mengenakan alas kaki saking bersemangatnya. Sang Wazir lalu memeluk lelaki itu, mencium tangannya, dan membungkukkan badan seraya memohon maaf atas ketidaksopanan anaknya. 

Setelah puas bercakap-cakap, lelaki kumal itu pun izin pamit. Sang Wazir dengan takzim memberinya kendaraan agar ia tak perlu lelah berjalan kaki menuju tempat tinggalnya. Tak lama Abu Bakar kembali menghampiri ayahnya dan bertanya, “Ayah, siapa lelaki itu?” 

“Kamu tidak mengenalnya? Dia adalah pujangga ternama dari Andalusia, namanya Ibnu Idzun. Bahkan hafalan paling pendeknya adalah kitab Al-Aghni yang kau bawa dengan susah payah itu,” ucap ayahnya menjelaskan. 

~ Jadilah orang-orang yang senantiasa menghidupkan hati mereka, mengenakan pakaian lusuh, (menjadi) lampu-lampu yang menerangi kegelapan, tak dikenal di bumi tapi terkenal di langit (Ibnu Mas’ud). 

###


Share it:

Hikmah

Islam

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching