ikl Humor Sufi: Menyenangkan Setiap Orang - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

Humor Sufi: Menyenangkan Setiap Orang

Share it:
Suatu hari, Nasruddin pergi bersama anaknya keluar kota. Dalam perjalanan itu, sang anak naik keledai sementara Nasruddin berjalan kaki sambil memegang tali keledai yang ditunggangi anaknya.

Di tengah perjalanan, seseorang menegur dan berkata, “Sungguh zaman memang sudah edan, bagaimana mungkin seorang anak naik keledai dengan nyaman sementara ayahnya yang sudah tua dibiarkan berjalan kaki. Sungguh anak tak berbakti.” 

Mendengar itu, sang anak berkata pada Nasruddin, “Ayah, bukankah sudah kukatakan padamu, naikilah keledai ini, biarlah aku yang berjalan kaki.” 

Nasruddin pun menuruti kemauan anaknya dan ucapan orang yang menegurnya.

Tak lama setelah itu, mereka bertemu dengan sekelompok orang yang lagi-lagi mencela Nasruddin dan anaknya. 

“Pantaskah orang tua ini membiarkan anaknya berjalan kaki sementara dia dengan enaknya duduk di atas keledainya. Sungguh orang tua yang tidak punya rasa kasihan pada anaknya,” ucap salah seorang dari mereka sambil menatap Nasruddin sinis.

Mendengar omongan itu, Nasruddin akhirnya mengajak anaknya naik keledai berboncengan dengannya. 

Tak lama kemudian, mereka bertemu lagi dengan kerumunan orang yang sedang duduk-duduk di pinggir jalan. 

“Hai teman-teman, coba kalian lihat, betapa kejamnya mereka, menunggangi keledai yang lemah itu berdua. Sungguh mereka tak berperi-kehewanan,” ujar salah satu di antara mereka sambil menggelengkan kepala.

Karena tidak tahan mendengar ucapan mereka, Nasruddin dan anaknya turun dari keledai. Keledai itu pun dituntun sementara mereka berdua berjalan kaki. Tak lama kemudian, mereka berpapasan dengan sesama orang yang sedang bepergian.

“Kalian berdua ini bodoh sekali, punya keledai tapi tak digunakan,” ucap salah satu di antara mereka seraya menertawakan Nasruddin.

Akhirnya, Nasruddin pun berkata kepada anaknya, “Mari kita gotong saja keledai ini.” 

Selang berapa lama, mereka pun tiba di desa tujuan. Seluruh penghuni desa dibuat bingung dengan ulah mereka. “Alangkah gilanya dua orang ini. Hewan tunggangan malah digotong,” ujar para penduduk sambil tertawa. 

Dengan kesal Nasruddin berkata pada anaknya, “Anakku, mencoba menyenangkan seluruh manusia adalah upaya yang sia-sia.” 

~Kamu tidak akan pernah bisa menyenangkan setiap orang. Maka fokuslah pada memperbaiki hubunganmu dengan Allah dan jangan terlalu mempedulikan ucapan orang lain (Imam Syafii) 

###


Share it:

Humor

Umum

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching