ikl Tanya Nyai: Puasa Tasu'a? - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

Tanya Nyai: Puasa Tasu'a?

Share it:

Tanya Nyai: Puasa Tasu'a?



Pertanyaan (Riko):
Apa keutamaan puasa di hari Tasu’a dan apa itu hari Tasu’a?
Jawaban (Redaksi KESAN dan telah direview Ustadzah Nurun Sariyah):
Tasu’a berarti sembilan, ini menunjuk pada hari kesembilan di bulan Muharam. Rasulullah ﷺ pernah berkata kepada para sahabatnya bahwa beliau ﷺ berniat untuk melaksanakan puasa Tasu’a di tahun berikutnya. 
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ
Seandainya tahun depan aku masih hidup, niscaya aku benar-benar akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharam) (HR. Muslim no. 1134).
Dalam redaksi yang sedikit berbeda diriwayatkan:
‏ لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لأَصُومَنَّ الْيَوْمَ التَّاسِعَ
Seandainya tahun depan aku masih hidup, niscaya aku benar-benar akan berpuasa pada hari Tasu’a (HR. Ibnu Majah no. 1736). 
Namun, Rasulullah ﷺ wafat sebelum Muharam tahun depannya tiba sehingga tidak sempat berpuasa Tasu’a. 
Terkait hadis di atas, ulama besar hadis Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, “Niat Rasulullah ﷺ berpuasa pada hari kesembilan, maknanya tidak hanya berpuasa di hari itu saja, tapi juga maksudnya sebagai tambahan berpuasa di hari kesepuluh. Apakah karena kehati-hatian atau untuk menyelisihi orang Yahudi dan Kristen, dan pendapat  kedua inilah yang lebih kuat, sebagaimana ditunjukkan oleh beberapa riwayat Imam Muslim.” 
Berdasarkan hadis di atas dan puluhan hadis lainnya yang terkait, jumhur ulama berpendapat bahwa berpuasa pada hari Tasu’a hukumnya sunnah. 
Sementara itu, Imam Syafii menganjurkan agar umat Islam menyambung puasa Tasu’a dengan Asyura di hari berikutnya (10 Muharam). Alasannya karena Rasulullah ﷺ biasa berpuasa Asyura dan—sesuai hadis di atas—berniat untuk berpuasa Tasu’a di tahun berikutnya.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda: 
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa (yang dilakukan) di bulan Allah Muharam, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam (HR. Muslim no. 1163). 
Hikmah Puasa Tasu’a
Salah seorang ulama mazhab Syafii Imam Nawawi dan Ashhab Syafii (murid dan para pengikut Imam Syafii) menyebut ada tiga hikmah puasa Tasu’a.
Pertama, pembeda antara ritual puasa yang dilakukan oleh umat Yahudi dengan umat Islam, di mana umat Yahudi hanya berpuasa pada hari kesepuluh (Asyura) saja. Salah satu dasar yang dipakai oleh orang Yahudi adalah karena Nabi Musa as. berpuasa di hari itu sebagai ungkapan terima kasih karena Allah Swt. menenggelamkan Fira'un dan menyelamatkan Nabi Musa as. beserta kaumnya.
Rasulullah ﷺ bersabda: 
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
Puasalah pada hari Asyura’ dan berbedalah dengan orang Yahudi. Berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari setelahnya (HR. Ahmad no. 2047).
Ada perbedaan pendapat ulama terkait kesahihan hadis di atas. Namun demikian, ulama tafsir dan hadis Imam As-Suyuthi menilai hadis di atas sahih.
Kedua, menyambung puasa Tasu’a dengan Asyura diibaratkan seperti tersambungnya puasa hari Jumat dengan hari sebelumnya (Kamis) atau sesudahnya (Sabtu). Sebagaimana dipahami, para ulama menghukumi makruh bagi siapa pun yang hanya berpuasa pada hari Jumat saja.
Ketiga, sebagai langkah berhati-hati jika terjadi kekeliruan dalam penentuan hilal awal bulan. Jika berpuasa dua hari (Tasu’a dan Asyura), kita bisa tetap mendapatkan pahala berpuasa Asyura, sekalipun jika ada kesalahan penentuan dan penghitungan hilal.
Sahabat KESAN yang budiman, dari ketiga hikmah di atas, hikmah pertama dianggap yang lebih kuat. Hal ini didasarkan pada perintah Rasulullah ﷺ untuk kita agar berperilaku atau melakukan sesuatu yang membedakan ibadah kita dengan ibadahnya kaum Yahudi, termasuk dalam puasa Muharam di mana mereka terbiasa berpuasa di hari kesepuluh saja.
Nah, jika sahabat ingin berpuasa Tasu’a besok, berikut adalah lafaz niat puasanya:  
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَّا سُوعَاء لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala. 
Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah Swt.
###


*Jika artikel di Website Bintang Songgo dirasa bermanfaat, jangan lupa share ya. Semoga dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua. Aamiin.*
Share it:

Amalan

Islam

Tanya Jawab

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching