Doa Yang Lebih Dahsyat dari Badai
Ketika syekh Ibrahim bin Adam sedang tertidur di atas kapal laut, tiba-tiba badai dan ombak besar datang menerjang. Kapal pun oleng ke kanan dan ke kiri dengan begitu kerasnya.
Ombak yang menampar kapal pun menumpahkan begitu banyak air masuk ke kapal, dan suara teriakan para penumpang kapal semakin membuat situasi mencekam. Sementara itu, syekh Ibrahim masih saja lelap tidur.
Semakin lama, kondisi semakin kritis. Dan para penumpang pun percaya bahwa ini adalah akhir dari kisah hidup mereka: tenggelam bersama kapal di laut antah-berantah.
Dalam situasi mencekam ini, syekh Ibrahim bin Adham tiba-tiba terbangun.
Melihat sepertinya ada orang alim di antara mereka, para penumpang pun meminta agar syekh Ibrahim berdoa agar mereka semua diselamatkan dari bencana di laut itu.
Syekh Ibrahim, yang dulunya adalah seorang calon raja kemudian meninggalkan semua kekuasaannya untuk hidup zuhud, pun bangkit dan menuju ke geladak kapal. Di sana, ia mengangkat tangannya dan mulai memuji Allah dengan al-ismul a’zham:
يَا حَيُّ يَا قَـيُّومُ
Wahai yang Maha Hidup, wahai yang Maha Mengatur
Kemudian ia mengucapkan doa yang unik:
أَرَيْتَنَا قُدْرَتَكَ فَأَرِنَا عَفْوَكَ
Engkau telah menunjukkan kepada kami kekuasaanmu, maka (sekarang kami memohon) tunjukkanlah kami ampunanmu.
Tak lama berselang, semuanya menjadi tenang: angin pun menjadi sepoi-sepoi, ombak mereda, dan kapal pun dapat berlayar dengan lancar. Para penumpang pun langsung menangis bahagia dan bersujud syukur.
Syekh Ibrahim bin Adam pun kembali melanjutkan tidurnya.
Para Sahabat yang berbahagia, fokus utama dari artikel ini bukanlah betapa hebatnya atau menakjubkannya syekh Ibrahim. Fokusnya ada pada betapa kecil dan tak berdayanya kita—sekalipun mungkin ego kita menolak mengakui hal itu.
Mari kita ingat kembali, kondisi di mana kita betul-betul berada dalam posisi yang mencekam (bisa saja seperti dalam kapal laut yang diterjang badai atau duduk di ruang tunggu menunggu hasil kabar dari dokter yang mengoperasi anak/orang tua kita). Di titik itu, kita pun betul-betul merasa lemah dan menyadari betapa bergantungnya kita kepada pertolongan dan kasih Allah Swt.
Syekh Ibrahim tidak mengucapkan, “Engkau telah menunjukkan kepada kami azabmu” tetapi “Engkau telah menunjukkan kepada kami kekuasaanmu” untuk menggarisbawahi bahwa semua yang terjadi adalah di bawah kendali Allah—bukan kita.
Karena Allah-lah yang mengendalikan dan mengatur semua (يَا قَـيُّومُ), maka hanya Allah saja yang dapat mengeluarkan kita dari kesulitan yang kita hadapi. Allah pula yang mematikan dan menghidupkan (يَا حَيُّ), maka hanya Allah saja yang dapat memperpanjang umur kita atau mengizinkan kita untuk tetap hidup.
Jadi, para Sahabat, jika kamu pernah berada dalam keadaan sulit (atau bahkan saat ini), maka ingatlah bahwa Allah mampu menempatkanmu dalam kondisi itu, tentunya Allah mampu pula menyelamatkanmu dari kondisi tersebut.
Semoga doa singkat ini bisa menjadi salah satu tambahan doa dalam memohon pertolongan-Nya. Semoga bermanfaat.
Referensi: Prayers of the Pious oleh Suleiman Omar
###
*Jika artikel di Website Bintang Songgo dirasa bermanfaat, jangan lupa share ya. Semoga dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua. Aamiin.*
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar