5 Sunnah Idul Adha yang Patut Diamalkan
InsyaAllah beberapa hari lagi kita akan memasuki Hari Raya Idul Adha. Di Indonesia sendiri, ada yang menyebutnya dengan Hari Raya Kurban dan Lebaran Haji. Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Zulhijjah, yang bertepatan dengan 31 Juli 2020.
Sama seperti Hari Raya Idul Fitri, saat Idul Adha umat Islam disunnahkan melaksanakan shalat Id secara berjamaah, baik di lapangan maupun di masjid.
Namun demikian, terdapat beberapa amalan sunnah yang bisa diamalkan pada saat Idul Adha. Berikut lima sunnah Idul Adha yang bisa diamalkan.
1. Mengumandangkan Takbir
Mengumandangkan takbir menjelang hari raya Idul Adha merupakan jenis takbir mutlak (takbir tidak terikat waktu), artinya takbir boleh dilakukan kapan dan di mana pun, selama masih dalam rentang waktu yang dibolehkan. Takbir mutlak menjelang Idul Adha dimulai sejak tanggal 1 Zulhijjah (terbenam matahari malam Idul Adha) sampai waktu Ashar pada tanggal 13 Zulhijjah. Selama tanggal 1–13 Zulhijjah, kaum muslim disyariatkan memperbanyak takbir di mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja.
Imam An-Nawawi berkata:
يُنْدَبُ التَّكْبِيرُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ لَيْلَتَيْ الْعِيدِ فِي الْمَنَازِلِ وَالطُّرُقِ وَالْمَسَاجِدِ وَالْأَسْوَاقِ بِرَفْعِ الصَّوْتِ، وَالْأَظْهَرُ إدَامَتُهُ حَتَّى يُحْرِمَ الْإِمَامُ بِصَلَاةِ الْعِيدِ
Disunnahkan membaca takbir dengan terbenamnya matahari di malam dua Id (Idul Fitri dan Idul Adha) di rumah-rumah, jalan-jalan, masjid-masjid dan pasar-pasar dengan meninggikan suara. Pendapat yang paling kuat adalah melanjutkan takbir sampai imam takbiratul ihram shalat Id.
2. Mandi
Disunnahkan untuk mandi sebelum melaksanakan shalat Idul Adha. Hal tersebut dikarenakan pada hari itu umat islam akan saling berjumpa satu dengan yang lainnya untuk melaksanakan shalat sunnah id.
يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ إِنَّ هَذَا يَوْمٌ جَعَلَهُ اللَّهُ عِيدًا فَاغْتَسِلُوا
Wahai umat muslimin, sesungguhnya Allah menjadikan hari ini (Jumat) sebagai hari raya bagi kaum muslimin, maka mandilah (Muwatta’ Malik no. 115).
Mandi boleh dilakukan mulai pertengahan malam Idul Adha, sebelum waktu shalat Subuh, dan sesudah waktu shalat Subuh. Tapi lebih baik agar mandi ketika akan melaksanakan shalat Subuh.
3. Memakai Wewangian dan Pakaian yang Terbaik
Selain mandi, pada hari raya, umat Islam diisunnahkan untuk memakai wangi-wangian dan mengenakan pakaian terbaik yang mereka miliki
وَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ طِيبٌ فَلاَ يَضُرُّهُ أَنْ يَمَسَّ مِنْهُ وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ
dan barang siapa yang memiliki wangi-wangian, tidak mengapa baginya untuk menggunakannya dan hendaklah kalian bersiwak (Muwatta’ Malik no. 115).
Pakaian yang digunakan tidak harus selalu baru, yang penting suci, rapi, dan bersih.
Sebagian ulama menyebut bahwa yang paling utama adalah menggunakan pakaian berwarna putih bagi laki-laki ketika hendak shalat Id.
Adapun bagi perempuan, cukuplah memakai pakaian terbaik yang dimilikinya, serta berdandan dan memakai wewangian secukupnya.
Pendapat di atas termaktub dalam kitab Raudlatut Thalibin:
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَلْبَسَ أَحْسَنَ مَا يَجِدُهُ مِنَ الثِّيَابِ، وَأَفْضَلُهَا الْبِيضُ، وَيَتَعَمَّمُ. فَإِنْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا ثَوْبًا، اسْتُحِبَّ أَنْ يَغْسِلَهُ لِلْجُمُعَةِ وَالْعِيدِ، وَيَسْتَوِي فِي اسْتِحْبَابِ جَمِيعِ مَا ذَكَرْنَاهُ، الْقَاعِدُ فِي بَيْتِهِ، وَالْخَارِجُ إِلَى الصَّلَاةِ، هَذَا حُكْمُ الرِّجَالِ. وَأَمَّا النِّسَاءُ، فَيُكْرَهُ لِذَوَاتِ الْجَمَالِ وَالْهَيْئَةِ الْحُضُورُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْعَجَائِزِ، وَيَتَنَظَّفْنَ بِالْمَاءِ، وَلَا يَتَطَيَّبْنَ، وَلَا يَلْبَسْنَ مَا يُشْهِرُهُنَّ مِنَ الثِّيَابِ، بَلْ يَخْرُجْنَ فِي بِذْلَتِهِنَّ
Disunnahkan memakai pakaian yang paling baik, dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai sorban. Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya. Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat shalat Id maupun yang tidak. Sedangkan untuk kaum perempuan cukuplah ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian
4. Makan Setelah Shalat Id Dilaksanakan
Berbeda dengan hari raya Idul Fitri, saat Idul Adha umat Islam dianjurkan untuk tidak makan sebelum shalat Idul Adha selesai dilaksanakan.
كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم لاَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَلاَ يَطْعَمُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يُصَلِّيَ
Rasulullah ﷺ tidak keluar pada hari Idul Fitri sampai beliau makan terlebih dahulu dan tidak makan pada hari raya Idul Adha sampai beliau shalat (HR. Tirmidzi no. 542)
Dalam riwayat lain dijelaskan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
Rasulullah ﷺ biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya (HR. Ahmad no. 352).
Dengan demikian, hendaknya makan setelah shalat Idul Adha adalah agar kita bisa menikmati makanan bersama dengan mereka (orang-orang miskin, dsb) yang baru menerima daging kurban tersebut.
5. Menempuh Jalan yang Berbeda
Umat Islam dianjurkan agar menempuh jalan yang berbeda dari jalan yang dilaluinya saat berangkat ke masjid untuk shalat Idul Adha.
Ibnu Umar meriwayatkan:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ كَانَ يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ فِي طَرِيقٍ وَيَرْجِعُ فِي أُخْرَى وَيَزْعُمُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ
Diriwayatkan dari Ibn Umar bahwa ia biasa pergi shalat Id melalui satu jalan, dan kembali melalui jalan yang lain, dan ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ biasa melakukan itu (HR. Ibnu Majah no. 1299).
Sahabat yang budiman, meski tahun ini Hari Raya Idul Adha masih dalam suasana Covid-19 sebagaimana Hari Raya Idul Fitri beberapa bulan lalu, dan haji tidak bisa dilaksanakan tahun ini, kita tetap harus bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada kita. Semoga Allah menerima segala amal baik kita dan mengampuni segala dosa-dosa kita. Aamiin.
###
*Jika artikel di Website Bintang Songgo dirasa bermanfaat, jangan lupa share ya. Semoga dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua. Aamiin.*
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar