ikl Hikmah: Kedermawanan - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

Hikmah: Kedermawanan

Share it:
Hikmah: Kedermawanan

Di suatu hari yang terik, seorang wanita tua datang menghampiri toko milik Yunus bin Ubaid, seorang saudagar yang dikenal akan kejujurannya. Rupanya wanita itu berniat untuk menjual pakaian sutra miliknya. 
Tampak raut kesedihan di wajah wanita tua itu. Dan memang sudah beberapa hari ia menahan lapar karena tak mampu membeli sepotong roti. Pakaian terbaiknya pun harus rela ia jual untuk menyambung hidup. 
“Bersediakah engkau membeli pakaian sutra ini?” tanya sang wanita itu setengah memelas pada Yunus. 
Yunus pun mengambil pakaian itu dan membentangkannya guna meneliti kualitas dari pakaian itu. 
“Berapa harga yang kamu inginkan?” tanya Yunus usai meneliti.  
“500 dirham,” jawab wanita tua itu. 
“Aku yakin harga pakaian ini lebih mahal dari harga yang kau tawarkan,” jawab Yunus.
“Bagaimana kalau 600 dirham?” jawab wanita tua itu kaget. 
“Aku yakin harga pakaian ini lebih mahal dari harga yang kau tawarkan,” jawab Yunus kembali. 
“Bagaimana kalau 700 dirham?” jawab wanita tua itu semakin kaget. 
Yunus kembali mengatakan bahwa pakaian sutra yang hendak dijual oleh wanita tua itu  lebih berharga dari harga yang diminta oleh si wanita itu. Sampai akhirnya wanita itu berkata, “Bagaimana kalau 1000 dirham?” 
“Setuju. Aku kira ini harga yang pantas,” jawab Yunus. 
Setelah mengantongi uang 1000 dirham, sang wanita tua itu pun pulang dengan hati yang bahagia—dan tentunya tak lagi tampak raut kesedihan di wajahnya. Dengan uang itu ia dapat menghidupi dirinya untuk waktu yang lama. 
Salah satu karyawan Yunus pun bingung melihat “ulah” majikannya yang bukannya menawar harga semurah mungkin, malah justru melebihkan harga. Ia pun bertanya kepada sang majikan. 
“Mengapa engkau justru memberi wanita tua itu harga yang tinggi, wahai tuan?” tanya si karyawan. 
“Wanita tua itu datang dengan kekurangan, dan aku pun senang jika dia bisa pulang dengan berkelebihan,” jawab Yunus. 
“Tapi tuan bisa rugi?” tanya si karyawan. 
“Tapi aku tidak akan rugi membantu sesama karena Allah,” pungkas Yunus. 
~ Rela bersusah payah untuk menghilangkan rasa sakit orang lain adalah esensi sejati dari kedermawanan (Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.) 
*Jika artikel di Website Bintang Songgo dirasa bermanfaat, jangan lupa share ya. Semoga dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua. Aamiin.*
Share it:

Hikmah

Islam

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching