ikl KISAH KAWANAN PERAMPOK TOBAT BERKAT KEJUJURAN SYEKH ABDUL QODIR AL-JILAN - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

KISAH KAWANAN PERAMPOK TOBAT BERKAT KEJUJURAN SYEKH ABDUL QODIR AL-JILAN

Share it:
KISAH KAWANAN PERAMPOK TOBAT BERKAT KEJUJURAN SYEKH ABDUL QODIR AL-JILANI.
Saat masih belia, Syekh Abdul Qodir Al-Jilani mencari ilmu dengan melakukan perjalanan dari Kota Mekah menuju Kota Baghdad, Irak. Sang ibu pun membekalinya uang sebanyak 40 dinar yang dijahit di dalam ketiak bajunya. Sang ibu juga berpesan agar ia senantiasa menjaga kejujuran.

Ketika sampai di wilayah Hamdzan, datanglah sekelompok orang yang berusaha menghadang dan merampok rombongan Syekh Abdul Qodir Al-Jilani.

Saat yang lain merampas harta para rombongan, salah seorang perampok menghampiri Syekh Abdul Qodir Al-Jilani kecil dan bertanya, “Apa yang kau miliki?”

Mendengar pertanyaan itu, Syekh Abdul Qodir Al-Jilani pun memberitahu apa yang ia miliki, yakni uang saku sebanyak 40 dinar pemberian ibunya yang diletakkan di jahitan ketiak.

Perampok itu pun merasa aneh dan kemudian membawa Syekh Abdul Qodir Al-Jilani untuk dihadapkan pada pimpinannya. Pemimpin perampok itu pun menanyakan hal serupa. Dan Syekh Abdul Qodir Al-Jilani kembali mengulangi jawaban yang sama.

Mendengar jawaban itu, pemimpin perampok itu pun curiga dan bertanya, “Apa yang membuat engkau berkata jujur wahai anak kecil?”

“Ibu berpesan kepadaku agar aku senantiasa jujur. Dan aku takut untuk berkhianat terhadap pesan ibuku.” Jawab Syekh Abdul Qodir Al-Jilani dengan polosnya.

Untuk membuktikan kejujuran itu, pemimpin perampok itu pun menyobek pakaian Syekh Abdul Qodir Al-Jilani. Dan benar, di dalamnya ada uang 40 dinar.

Meleleh
Sambil terharu, pemimpin perampok berkata, “Engkau takut untuk mengkhianati pesan ibumu. Sementara aku tidak sekali pun takut mengkhianati Allah.”

Ia pun memerintahkan para anak buahnya untuk mengembalikan semua barang hasil rampokan dari rombongan Syekh Abdul Qodir Al-Jilani.

“Aku bertobat kepada Allah di depanmu.” Kata pemimpin perampok kepada Syekh Abdul Qodir Al-Jilani kecil.

Ia pun bertobat dan disusul para anak buahnya. Salah satu dari mereka pun berkata, “Engkau (pemimpin rampok) adalah pembesar kita dalam hal merampok. Dan Engkau (Syekh Abdul Qodir Al-Jilani kecil) adalah pembesar kita dalam bertobat.”

Sejak saat itu, semua perampok bertobat berkat kejujuran Syekh Abdul Qodir Al-Jilani. []WaAllahu a’lam

Disarikan dari kitab Irsyad al-Ibad, halaman 71, karya Syekh Zainuddin al-Malibari.
Share it:

Hikmah

Kisah

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching