Imam Muslim: Imam Hadis (I)
Nama lengkapnya Abu Al-Husyain Muslim Ibnu Al-Hajjaj Ibnu Muslim Ibnu Ward Ibnu Kushdah Al-Qushairy An-Naisabur. Beliau dikenal oleh umat sebagai Imam Muslim. Imam Muslim dianggap sebagai satu di antara beberapa otoritas terkemuka ulama dalam soal hadis.
Beliau adalah ulama yang memiliki ingatan yang kuat dan kemampuannya dalam menghafal hadis dan sanad perawinya tidak bisa diragukan. Sebagaimana Imam Bukhari, Imam Muslim juga memiliki koleksi hadis dari Rasulullah ﷺ yang dihimpun dalam satu kitab yang disebut Sahih Muslim. Sebuah kitab yang paling otentik dalam kajian hadis bersama dengan Sahih Bukhari.
Kelahiran Sang Imam Hadis
Imam Muslim dilahirkan pada 202 H/ 817 M atau ada yang mengatakannya pada tahun 204 H/ 819 M di Naisabur, Provinsi Abburid di Khurasan, saat ini Iran. Beliau merupakan keturunan Arab dari Qushair.
Imam Muslim tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang baik dan mencintai ilmu pengetahuan. Ayahnya adalah seorang asisten dari para cendekiawan dan orang-orang jujur di kala itu. Di kota penuh pengetahuan itulah Imam Muslim memulai perjalanan intelektualnya di usia yang sangat muda.
Imam Az-Zahabi berkata:
Awal mula pendidikan hadisnya (Imam Muslim) dimulai pada tahun 218 M di bawah bimbingan seorang guru bernama Yahya Ibnu Yahya At-Tamimi. Lalu pada tahun 220 H beliau menunaikan ibadah haji saat beliau belum dewasa.
Apa yang dikatakan Imam Az-Zahabi ini menunjukkan kepada kita bahwa Imam Muslim (pada saat itu) berusia kurang lebih 12 tahun ketika beliau ikut serta dalam pengajaran hadis.
Mencari Ilmu
Imam Muslim belajar ilmu hadis di bawah bimbingan para ulama di kotanya Naisabur. Lalu dari sana beliau memulai perjalanan intelektualnya di usianya yang sangat muda. Mempelajari hadis sejak belia adalah kecenderungan beliau dan merupakan kecintaannya yang begitu amat dalam pada hadis Rasulullah ﷺ. Tak heran bila pada usianya yang masih belasan tahun, beliau telah mengunjungi berbagai tempat yang jauh untuk mempelajari hadis.
Hal ini dikatakan oleh Imam As-Suyuthi:
Dia (Imam Muslim) berkelana ke Basrah ketika berusia 14 tahun, lalu beliau melanjutkan perjalanannya ke Hijaz untuk melaksanakan haji dan belajar hadis di bawah bimbingan Imam Hadis di Mekah dan Madinah. Setelah itu, beliau melakukan perjalanan ke Mesir, Levant, Irak, dan kembali ke Rayy dan kemudian Khurasan. Dia tetap mendalami pengetahuan hadis saat usianya 15 tahun di mana dia banyak bertemu syeikh dan (setidaknya) telah mengumpulkan lebih dari 300.000 hadis.
Beliau melakukan pengembaraan ke tempat-tempat yang disebutkan oleh Imam As-Suyuti lebih dari sekali tanpa merasa lelah dan bosan. Dalam pengembaraan-pengembaraan tersebut, beliau fokus pada pencarian pengetahuan, penelitian perawi hadis, dan upaya mendapatkan inti dari pengetahuan. Apa yang dilakukan beliau kemudian sangatlah berdampak dan berpengaruh positif bagi umat Islam, khususnya dalam kajian hadis.
(Artikel ini bersambung).
###
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar