Kitab Hikam
KITAB AL-HIKAM HIKMAT 82 (pada kitab terjemahan) mungkin beda hikmat pada Kitab yang umumnya di pesantren ٭مَنْ وجَدَ ثمَرَة َعملِهِ عاَجِلا ً فَهُو دَليلٌ علٰى وُجودِ القبولِ اٰجِلا ً ٭ "Barangsiapa yang dapat merasakan buah dari amal ibadahnya di dunia ini, maka itu dapat dijadikan tanda diterimanya amal itu oleh Alloh diakhirat." Manis dan lezatnya amal itu sebagai tanda diterimanya amal tersebut oleh Alloh yang diwujudkan didunia. itu sebagai bukti adanya pembalasan diakhirat. Apabila hamba sudah merasakan manisnya amal, maka jangan sampai berhenti atau condong dengan amal tersebut. dan juga jangan sampai beramal demi mendapatkan manis dan lezatnya amal karena itu kepentingan nafsu. dan karena maksud yang seperti itu bisa merusak keikhlasan ibadah. Jadi rasa manis dan enaknya ibadah itu hanya menjadi ukuran untuk membenarkan amal dan membenarkan tingkahnya hati.
KITAB AL-HIKAM HIKMAT 82 (pada kitab terjemahan) mungkin beda hikmat pada Kitab yang umumnya di pesantren ٭مَنْ وجَدَ ثمَرَة َعملِهِ عاَجِلا ً فَهُو دَليلٌ علٰى وُجودِ القبولِ اٰجِلا ً ٭ "Barangsiapa yang dapat merasakan buah dari amal ibadahnya di dunia ini, maka itu dapat dijadikan tanda diterimanya amal itu oleh Alloh diakhirat." Manis dan lezatnya amal itu sebagai tanda diterimanya amal tersebut oleh Alloh yang diwujudkan didunia. itu sebagai bukti adanya pembalasan diakhirat. Apabila hamba sudah merasakan manisnya amal, maka jangan sampai berhenti atau condong dengan amal tersebut. dan juga jangan sampai beramal demi mendapatkan manis dan lezatnya amal karena itu kepentingan nafsu. dan karena maksud yang seperti itu bisa merusak keikhlasan ibadah. Jadi rasa manis dan enaknya ibadah itu hanya menjadi ukuran untuk membenarkan amal dan membenarkan tingkahnya hati.
Translate Video Bagian #2
مَنْ وجَدَ ثمَرَة َعملِهِ عاَجِلا ً فَهُو دَليلٌ علٰى وُجودِ القبولِ اٰجِلا
مَنْ وجَدَ ثمَرَة َعملِهِ
"Barangsiapa yang dapat merasakan buah dari amal
عاَجِلا
ibadahnya di dunia ini
Jadi ketika kamu baru sholat dhuha, tiba-tiba ada orang ngasih uang ke kamu, atau habis sholat hajad bisnis tiba-tiba jadi lancar
فَهُو دَليلٌ علٰى وُجودِ القبولِ اٰجِلا
maka itu dapat dijadikan tanda diterimanya amal itu oleh Alloh diakhirat."
Tapi tetap kamu harus menganggab akhirat lebih penting, misal seperti tadi, kamu baru dhuha tiba-tiba dapat uang, harusnya kamu bengini:"Gusti, balasan saya yang sejati kelak diakhirat, jadi ini buat pemanasan saja, jangan dihitung!"
Jadi kamu harus bilang begitu: "ini buat pemanasan, jangan dihitung dulu
Ntar kalau sudah jadi Kyai, dapat salam tempel, dimana-mana dihormati
Misal kamu bisa poligami
kamu harus bilang:
"Gusti ini buat pemanasan jangan dihitung"
bukan malah didunia dapat empat ntar bidadarinya dikurangi empat juga
tetap ini hanya pemanasan
Itu kata Hikam, dia gak mau kalau jatah akhirat berkurang, jadi kalau dapat balasan didunia itu hanya pemanasan
Maunya sich ingin dapat banyak, intinya tersebut!
Jadi orang yang dapat balasan amal didunia itu bukti pemanasan
Ini nyata, dan saya merasakan benar
Saya itu ketika tahajjud sampai bisa merasakan kenikmatan munajad dengan Allah, kadang sampai nagis
"Gusti, ini balasan dunia apa akhirat, kalau ini balasan dunia, jangan!"
Jadi Saya itu rugi
saya belain jadi orang alim, ternyata didunia hanya dihormati Rukhin, dihormati Musthofa, kan, rugi?
sangat rugi, makanya kalian harus memahami
Balasan dunia itu sangat rugi, karena dunia sifatnya sementara
Lagi pula orang ketika memuji kamu itu gak pasti
gak bakal pasti
Sekarang senang bisa saja kelak jadi benci, atau juga senangnya sampai mati seperti Rukhin, tapi senangnya cuma gitu-gitu saja, kan, tetap rugi!
Yang senang kita hanya gitu-gitu saja!
Kan, rugi, sangat rugi, misalnya ada orang suka penghafal Quran
Senangnya itu ketika datang dikasih bantal suruh semaan, habis itu dikasih salam tempel 100rb
Sama disuruh mendoakan anaknya supaya rizkinya lancar, tokonya laris dan lain-lain, mintanya itu banyak, padahal ngasih 100rb minta doanya banyak!
"doakan ya, rizki saya lancar, pangkat saya naik"
Yang sedikit dermawan bisa ngasih 500rb, itu saja doanya banyak sekali!
Ketika doanya gak terkabulkan, malah kecewa!
Didunia itu paling maksimal cuman 80 tahun
Apa lagi kandidiat Bupati, terkenal doanya ijabah, ternyata malah gagal
"Mbah tersebut doanya gak ijabah!"
malah bikin sakit hati!
saya juga pernah di datangi kandidat Bupati
"Gus doakan saya biar jadi Bupati"
Saya bilangin gini:
"Ogah, ah!
saya gak mau doakan!"
Kasih uang 500rb saja nanti malah doaku gak kamu anggab ijabah kalau sampai gak jadi, "saya itu termasuk berani bilang begitu"
saya omongin gitu memang, orang itu bisa kurang ajar kalau dibiarkan seperti itu
itu rugi
Jadi misalnya itu tadi, misal yang senang kita cuman gitu-gitu saja!
Misalnya jika kamu dapat balasan didunia karena jadi Kyai, jadi orang sholeh
Jadi orang penghafal Alquran, misal nanti dapat balasan dunia karena laku semaan dan dikasih salam tempel
kamu harus bilang:
"Gusti, ini pemanasan jangan dihitung dulu
Bagaimanapun saya hafal Alquran tujuan utama saya Akhirat
Tapi sekali itu kamu hitung, itu bisa mengurangi nilai kelak di akhirat
"Alhamdulillah sudah engKau balas Gusti, dengan saya hafal Alquran, rizki saya bisa lancar
Kalau anda bilang seperti itu, kelak diakhirat gak ada balasan
"Katanya sudah dibalas"
apa gak sakit hati kamu!
Makanya ini peringatan, dihadits sahih, ini tolong diperhatikan beneran, yang sholeh, maupun yang gak seberapa
Ini hadits Sahin, bukan hadits di Buhkhari atau Muslim
Nanti diakhirat itu ada kitab khusus orang sholeh
Itu orang kafir dan orang fasik tidak pernah tahu, karena ini rahasia antara Allah dan orang sholeh
Pertama yang dipanggil itu orang yang ahli ibadah
Dipanggil
"Ya Fulan, apakah benar kamu tiap hari sholat 100 rakaat"
"Iya Gusti"
"Apakah benar kamu gak pernah zina, mencuri,?"
"Iya Gusti"
Pokoknya semua kebaikan di tanya, kata Allah:
"Bagus kalau begitu"
Tapi sebab anda melakukan kesholehan, bukankah anda dipuji-puji ketika didunia?
itu disebut:
"kamu disebut orang Zuhud, waro'i, orang ahli sholat?
"Iya Gusti"
"Dan kamu menikmati itu, kan, aku tahu kelakuan di hatimu!"
"Iya Gusti"
"ITULAH BALASANMU!"
"Kamu, kan, sering kepasar, karena dengan kesholehanmu kamu belanja jadi murah,dan itu barokahnya ke sholehanmu"
"Iya Gusti"
"Kamu menikmati itu, kan!?"
"Iya Gusti"
"ITULAH PEMBALASANMU!"
Jadi ketika dihitung semua, kesholehannya habis semua, kemudian dilempar ke kumpulan para orang dholim
"Ya sudah, itulah pembalasanmu!"
"Sholeh, kok, gak ingin aku balas diakhirat malah minta balasan didunia karena kesenangan!
Kemudian penghafal Alquran di panggil
Paling ngeri ketika dipanggil itu penghafal Alquran
"Bukannkah ketika kamu kepasar dapat potongan harga, karena kamu hafal Alquran?"
"Iya Gusti"
"bukankah ketika kamu sholat jadi imam, karena kamu hafal Alquran?"
"Iya Gusti"
"Dan kamu menikmati itu, kan?"
"Iya Gusti"
Dilempar juga!
Kebanyakan orang sholeh gak ada yang lolos!
MEMANG NGERI!
Bahkan kata Imam Bukhari & Imam Muslim
HADITS PALING NGERI DI BAB KESHOLEHAN
perkaranya orang sholeh di audit
"Rasain kamu"
emang kamu kira gak sakit!
Memang gitu, orang sholeh itu sekarang gini:
Sekarang ada orang hafal Alquran,
Ketika laku waktu nikah yang jodohin pasti:
"Di saya ada, dan penghafal Alquran"
Berarti laku nikah karena hafal Alquran
"Iya tidak?"
Entar kalau sampai gak bisa mengahasilkan uang, mertuanya di bilangin Kyainya:
"Namanya penghafal Alquran, jangan mengandalkan pekerjaan, bisanya hanya itu!"
Berarti dapat toleransi karena gak kerja barokahnya hafal Alquran
Begitu juga ketika kamu jadi Kyai, bisa seperti itu!
Jadi Kyai mertuamu sedikit kecewa karena gak seberapa menghasilkan uang, orang malah:
"Namanya Kyai kerjaannya kemasjid, jangan berharap uang
ntar ditoleransi gak menghasilkan uang karena seorang Kyai
Jadi keshalehannya itu dapat balasan didunia
Ini saya punya cerita
Mbah Zubair itu abahnya Mbah Maimoen, itu kalau nyuruh pembantu kepasar
"Cong tolong saya dibelikan ikan tongkol"
"Jangan bilang kalau saya yang nyuruh!?"
"Awas kalau kamu sampai bilang!"
Pesannya itu sambil marah!
dikasih uang 10rb, karena ikan tongkol itu harganya 10rb, gara-gara yang nyuruh Mbah Zubair harga ikan jadi 5rb
"Kok murah!"
"yang jual tau kalau saya pembantu anda makanya dikasih murah"
"Kembalikan, dosa!"
Sampai segitunya kalau lihat orang baik
Itu pakai ilmu, kalau selama ini melanggar ya istighfar, bukan malah saya gak boleh bilang begini, itu salah, kamu malah gak selamat diakhirat
Faham ya!?
Ini ilmu, kalau kamu gak cocok, jangan bilang saya gak boleh memberi tahu, kamu yang harus taubat!
Makanya saya jadi orang alim senang dengan orang awam ya seperti itu, saya sampai sekarang biasa kalau kepasar
Ketika istri saya kepasar saya nunggu ditempat parkir, kadang ada orang yang gak tahu saya kemudia dia diatas saya, saya biasa saja
Ntar malah di audit perkara hanya potongan 4rb dipasar
Saya bisa Rugi, apalagi hanya di hormati Rukhin
Kalau dihormati SBY enak, bisa dikasih salam tempel 10jt, kalau dihormati Ruhkin itu?
Misalnya dihormati Presiden, atau Bupati, gubernur, salam tempel banyak hisabnya juga banyak!
Disalam tempel Rukhin 50rb, emang benar dikasih Rukhin 50rb, tapi itu jatah buat belanja anaknya, malah hisab lagi
Yang miskin ngasih juga kena hisab, karena itu uang untuk keluarga, yang kaya seperti pejabat rawan uang rakyat!
Kalau kamu memang benar orang sholeh, berharaplah pahala kelak di akhirat
Meskipun kamu didunia miskin
"Jangan miskin, kaya juga boleh, kok!"
Entar kalau bilang miskin takutnya miskin beneran!"
"bilang gini aja Khin!?"
"kaya miskin biarlah Gusti, tapi orang sholeh boleh, kan jadi kaya, karena engKau Kuasa"
coba kamu rayu seperti itu
Yang penting jangan kamu tukar dengan sesuatu yang bersifat duniawi
faham ya, coba Tuhan kamu rayu
Jadi dunia dapat, akhirat juga dapat
Jadi misal rayuanmu:
"Gusti engKau adalah maha kaya
Misalnya engKau membalas saya didunia, kan, gak mengurangi jatah-Mu kelak diakhirat, karena di akhirat engKau tetap maha kaya"
Dengan begitu Allah bisa simpati, karena rayuanmu
Ini memang benar, dihadits sahih begitu, gak ada Dzat yang suka dipuji seperti Allah
Gak ada Dzat yang suka dipuji seperti Tuhan, sebab itu Tuhan senang memuji diri-Nya sendiri
Jadi memuji Allah itu penting
Makanya Nabi kalau berdoa
Ya Allah tidak henti-hentinya saya memuji engKau
Sebagai mana engKau memuji diri-Mu sendiri
Makanya Allah memulai kitab-Nya itu dimulai
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ
Dalam surah Al-Mulk misalnya:
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ
Disurah Al-Furqan
تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا
begitu juga disurah yang lain sepeti, Alfatihah
Makanya Kanjeng Nabi kalau berdoa sukanya memuji Allah
Karena Allah kalau memulai Kitabnya itu dipuji
Saya contohkan ya, misalnya surah Al Kahfi
Yang hanya terdapat di Alquran
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok
contoh lain disurah Al Furqan
تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا
Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)
ۨالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ
Artinya, kan, memuji Allah terus
Misalnya diakhir surah Al isra'
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا
Dan katakanlah, “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya.
Makanya kata Nabi, gak ada Dzat yang senang dipuji seperti Allah
Tapi kalau kamu memuji dirimu sendiri, nantikan bisa haddun nafsi
misalnya kamu kepasar gara-gara sholeh, atau hafal Alquran, atau karena suka tahajud, suka sholawat
Kemudian ada orang ngasih harga murah, belum lagi disalam tempel, kemudian dihatimu begini:
"wajar saya dihormati, saya, kan, sholeh, hafal Alquran!"
Berarti kamu memuji dirimu sendiri
Beda kalau dihatimu bilang gini:
"wajar kalau saya dapat nikmat, Allah itu Maha pengasih, dan maha Kaya
Tinggal merubah keimanan saja, kamu gak mau!
sukanya habis dapat salam tempel juga gitu seperti yang hafal Alquran, Kyai, yang sholeh
"Kok dapat salam tempel Pak?"
"Wajar dong, karena Allah maha pengasih, makanya saya dapat salam tempel!"
bukan malah:
Wajar dong, saya orang sholeh, dan rizkiku banyak
dihisab kelak!
di ingat-ingat itu!
Jadi intinya kalau mensifati Allah itu yang selalu baik, kalau mensifati dirimu sendiri itu namanya haddun nafsi
Kamu bisa menyakiti Tuhan
Makanya Nabi doanya itu memuji Allah, Nabi kalau dikasih rizki sedikit itu bilang:
"Pasti mampu bisa makan"
Kemudian Nabi berdoa
"Alhamdulillahilladzi ath-amanaa wa saqoonaa wa ja'alanaa minal muslimiin"
Bisa buang air Besar dan kecil saja langsung:
“Alhamdulillaahil-ladzii Adz-haba ‘Annil-adzaa Wa’aafaanii”
Bukan seperti kita, dikit-dikit dikaitkan dengan diri sendiri!
Setelah makan kenyang, habis itu bisa buang air besar,
"Wajar karena bisa makan ya buang air besar, coba kalau gak makan, apa yang mau dikeluarkan!"
Otak kok seperti itu, pikirannya itu rusak
"wajar dong saya hafal Alquran dapat salam tempel, soalnya hafalan saya fasih!
Yang gak hafal Alquran itu dapatnya malah lebih banyak!
Iya, kan!?
Misal kamu hafal Alquran, dapat uang 200rb
Kamu merasa uangmu banyak karena hafal Alquran, berarti lebih kaya yang ngasih ke kamu!
Yang ngasih uang ke kamu mampu membayarmu, berarti dia, kan lebih mampu
Padahal yang ngasih gak hafal Alquran
Orang desa-desa rata-rata pelit, berani ngasih uang tempel 200rb itu, kan karena uangnya lebih banyak
Gak mungkin uangnya 200rb saja kemudian dikasihkan kekamu 200rb
Berarti, kan, masih tetap kaya yang ngasih
Ini di ingat-ingat ya, saya pinta, jangan suka jadi orang sholeh yang gagal
Kalau orang dholim gagal itu wajar, tapi kalau orang sholeh gagal itu Rugi
itu di Bukhari dan Muslim, sampai Imam Bukhari menangis, Imam Syafi'i nangis
Hadits paling menakutkan, karena itu hadits sahih
disitu Allah ngasih pertanyaan itu sampai mbahas ketika dipasar
"Apakah kamu dikasih harga murah ketika beli dipasar?"
Makanya saya kalau kepasar belanja beli ikan itu gak bisa nawar, kan saya itu Alhamdulillah dipasar gak ada yang tahu, orang tahu Gus Baha tapi gak tau mukannya
Jadi ada orang tahu tengtang saya tapi gak tau muka saya
"Mbak ikan tongkol ini harganya berapa?"
"Itu seribu Dek"
saya kasih seribu
Kadang orang samping ada yang tahu
"itu Gus Baha, dosa kamu kalau ngasih harga!"
kemudian saya dihampiri ketika sudah diparkiran
"Maaf Gus gak tahu kalau anda, sudah ambil saja"
"Gak Mbak, ambil saja"
"Nanti saya bisa kuwalat
Memang ngeri, kalau kalian tau hadits tersebut
Ketika Allah mengungkit, padahal Allah maunya satu:
Kamu itu sudah berani sholeh kok gak berani ikhlas, makanya di Alquran disebut:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا
Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
Kamu hafal Alquran itu harus ikhlas, wiridan karena ikhlas, dhuha juga karena ikhlas
Kalau ada orang yang ngasih salam tempel ngasih uang
"Ya Allah engKau begitu kaya, ngasih uang ke saya"
Kamu gak perlu mengaitkan dengan dhuhamu, kamu harus ingat, PSK itu gak dhuha juga dapat Uang
cina gak dhuha, ya dapat uang!
GAK MASALAH KAMU MENGINGAT HAL SEPERTI ITU, AGAR TAUHIDMU TERLATIH!
faham ya?
dari pada kamu mengingat dhuhamu, kemudian Tauhidmu rusak
faham ya, makanya sabda Nabi:
Janganlah bangga dengan rizkimu karena orang baik dapat rizki, orang jahat juga dapat rizki
tapi kalau dapat balasan akhirat hanya orang yang baik
faham ya, tolong di ingat-ingat!
Hadits paling ngeri itu hadits ketika Allah meng audit orang-orang sholeh
Makanya semua Nabi juga di Audit, padahal Nabi itu orang terbaik
Itu juga di Audit, perkaranya ketika Nabi didunia juga dapat banyak
Makanya Nabi pernah berkata:
"Kasihan sekali Nabi sulaiman"
"Nabi kok lekas masuk surga, karena di audit
Itu sudah mahsyur dihadits sahih
Jadi dunia itu:
jadi sesuatu yang halal di hisab, kalau haram disiksa!
Sebelumnya Kami Mohon Maaf Apabila Dalam Penerjemahan Terdapat Kesalahan Kata Atau Penulisan, Maupun Salah Memaknai Sebuah Kata Tersebut, Kalaupun Ada Kesalahan, Itu Tidak Kami Sengaja,,Sami Berusaha Sebaik Mungkin Agar Anda Bisa Mengerti Apa Yang Kami Terjemahkan, Terimakasih Masukan Yang Sudah Anda Utarakan Kepada Kami, Karena Dengan Masukan Tersebut Kami Akan Banyak Belajar. 🔶Simak video ini sampai habis biar tidak salah paham 🔶Niatkan dulu untuk ngaji dan belajar dengan ulama
Sebelumnya Kami Mohon Maaf Apabila Dalam Penerjemahan Terdapat Kesalahan Kata Atau Penulisan, Maupun Salah Memaknai Sebuah Kata Tersebut, Kalaupun Ada Kesalahan, Itu Tidak Kami Sengaja,,Sami Berusaha Sebaik Mungkin Agar Anda Bisa Mengerti Apa Yang Kami Terjemahkan, Terimakasih Masukan Yang Sudah Anda Utarakan Kepada Kami, Karena Dengan Masukan Tersebut Kami Akan Banyak Belajar. 🔶Simak video ini sampai habis biar tidak salah paham 🔶Niatkan dulu untuk ngaji dan belajar dengan ulama
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar