ikl Terjemah Alala Kitab Kuning Bab 1 Keutamaan Ahli Fiqih daripada Ahli Ibadah - Bintang Songo

Search This Web

Popular Posts

Terjemah Alala Kitab Kuning Bab 1 Keutamaan Ahli Fiqih daripada Ahli Ibadah

Share it:

Keutamaan Ahli Fiqih daripada Ahli Ibadah



ف ِا انَ ف ِق ْيها َوا ِحدامت َو ِّرعا (9) اشد َعلى الش ْيطانَ ِم ْنَ ال ِفَ َعابد ِِ
Wong alim fiqih siji tur kang ngedoho harom # Luwih abot timbang ‘abid sewu mungguh syaiton

“ Satu ahli fiqih yang wara’ ( menjauhkan diri dari larangan Allah taala dan menjalankan perintahnya) lebih berat atas syetan daripada seribu ahli ibadah (yang tidak ahli fiqih atau ahli fiqih tapi tidak wara’) ”

Penjelasan :

   Sebagaimana syiir diatas disebutkan bahwa “Satu orang faqih yang wara’ lebih berat di mata setan dari pada 1000 ahli ibadah yang tak berilmu dan tidak wara” Imam Al-Ghozali berpendapat berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah “Tiada persembahan dihaturkan ke kehadirat Allah yang lebih unggul dibanding Fiqh Agama, bahwa seorang faqih itu lebih berat bagi setan untuk menggodanya dibanding seribu orang abid, bahwa segala sesuatu ada tiangnya, sedang tiang agama adalah fiqih” Lebih lanjut hadits ini menunjukkan bahwa ilmu dan fiqih adalah satu penangkal yang kokoh terhadap godaan syetan, karena itu maka fiqih itulah tiang agama.

   Dalam masalah wara’ ini sebagian ulama meriwayatkan hadits Nabi SAW. “Barangsiapa tidak berbuat wara’ ketika belajar, maka Allah akan memberinya cobaan salah satu dari tiga macam: dimatikan dalam usia muda, ditempatkan di tengah komunitas orang bodoh, atau dijadikan abdi penguasa”. Termas uk perbuatan wara adalah menghindari periut kenyang, terlalu banyak tidur dan banyak berbicara yang tidak berguna”.

   Seorang yang ahli fiqih adalah orang yang tahu ilmu dan mau mengamalkan ilmunya. Jika seperti itu maka hidupnya akan sangat bermanfaat sekali bagi orang lain, karena tidak setiap manusia mengetahui hukum-hukum agama maka keberadaan orang yang mengetahui ilmu fiqih di lingkungannya akan sangat membantu mereka dalam mengamalkan syari’at agama islam, dan hal ini sangat memberatkan pada musuh sejati manusia yaitu syetan. Oleh sebab itu, kita ketahui manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain, semakin bermanfaat bagi orang lain semakin baiklah dia, kemanfaatan manusia bagi orang lain itu bisa di lihat dari dua pandangan, bisa kemanfaatan duniawi dan bisa kemanfaatan ukhrowi.





Dari dua kemanfaatan ini jelas kemanfaatan ukhrowi lebih utama, karena kehidupan akherat adalah kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan di dunia ini hanya sekedar cermin bagi kehidupan kelak, hidup di dunia ini singkat sementara di akherat kita akan hidup selamanya, bila bahagia di sana maka bahagia selamanya dan bila tersiksa maka akan tersiksa selamanya kecuali mendapatkan rahmat dari sang pencipta.
Sementara 1000 ahli ibadah namun tidak mengetahui ilmunya maka ibadah yang dilakukan akan sia-sia karena tidak menutup kemungkinan apa yang ia lakukan ibadahnya tidak sesuai dengan yang disyariatkan.

    Sehingga tidurnya yang berilmu itu lebih bernilai ibadah dari pada yang sedang melakukan sholat namun tidak memakai ilmunya.
Share it:

Islam

Kitab Kuning

iklan

Post A Comment:

0 comments:

searching