Siapa yang tak mengenal sosok Abu Nawas? Sosok yang masyhur karena kecerdasannya itu sangatlah popular di buku-buku maupun kisah-kisah ulama saat berdakwah.
Ada pula salah satu riwayat yang menceritakan bahwa Abu Nawas adalah orang yang suka berbohong, namun orang-orang yang mendengar omongannya tidak menyadari bahkan tidak mengetahui bahwa ia sedang berbohong. Abu Nawas juga dikenal sebagai orang yang humoris dan suka membuat orang lain tertawa.
Pada suatu masa, ada seorang Ahli Astronomi atau ahli ilmu falak di daerah Jazirah Arab, daerah dimana Abu Nawas tinggal. Ahli Astronomi ini merasa kemampuannya sangat mumpuni dalam ilmu geografi. Karena kemampuannya yang sangat mumpuni inilah, masyarakat lebih tertarik mendengarkan pernyataan dari Ahli Astronomi tersebut.
Bahkan masyarakat meninggalkan Abu Nawas yang dikenal suka omong kosong dan tidak memahami ilmu falak maupun geografi, dan lebih memilih untuk mempercayai teori-teori dari Ahli Astronomi tersebut.
Ada salah satu teori dari Ahli Astronomi yang membuat masyarakat terkesima di daerah tersebut adalah bahwa bumi itu berbentuk bulat seperti bola. Ahli Astronomi ini menyatakan bahwa andaikan kita berjalan ke barat terus maka suatu saat kita akan tiba di tempat yang sama.
Hingga pada suatu hari, Ahli Astronomi ini baru saja kehilangan barangnya. Seorang maling telah mencuri barangnya. Pada saat yang sama, Abu Nawas sedang melintas di daerah rumahnya. Ahli Astronomi ini lantas berteriak dan meminta tolong pada Abu Nawas.
“Hei, Abu Nawas, tolonglah aku. Aku baru saja kehilangan barangku. Maling baru saja mencuri barangku. Tolong bantu kejar malingnya,” kata Ahli Astronomi itu dengan nafas yang terengah-engah.
Abu Nawas bertanya kepada Ahli Astronomit tersebut. “Lari kemana malingnya?”
Ahli Astronomipun menjawab “Malingnya lari ke barat!”
Mendengar hal itu, Abu Nawas segera lari ke arah timur. Melihat hal itu, Ahli Astronomi tersebut jengkel.
“Aku sudah bilang kalau malingnya lari ke barat. Kok kamu larinya ke timur,”
“Suatu saat akan sampai juga,” timpal Abu Nawas.
Penulis : Anita
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar