Humor Sufi: Arwah Sultan, Uang dan Keadilan, Saku yang kehausan
humor sufi adalah guyonan dikalangan orang orang sufi .Apa saja contohdari humor sufi? Berikut ini, saya akan memberikan beberapa contoh humor sufi :
1. Arwah Sultan
Suatu hari Sultan bertanya kepada Nasrudin (tokoh jenaka seperti dalam cerita Abu Nawas), “Nasrudin, dengarlah kalau suatu hari saya mati, arwah saya akan masuk surga atau neraka ?” “Pasti ke neraka, tuanku” jawab Nasrudin, “itu kesimpulan saya”. Mendengar hal itu Sultan nampak marah. Matanya berkilat dan mulai mengeluarkan amarahnya. “tetapi kekasih Allah, jangan terburu nafsu”, interupsi Nasrudin mencoba menenangkan Sultan. “itu hanya suatu kesimpulan sementara, sebab tuan pernah membunuh sekian banyak orang yang pantas masuk surga, sehingga tempat itu sekarang sudah terlalu penuh sesak, untuk ditinggali tuanku”.
2. Uang dan Keadilan
Suatu waktu Sultan bertanya, “Nasrudin jika kamu mempunyai dua pilihan antara uang dan keadalian, manakah yang kamu pilih ?”. “Uang” jawab Nasrudin, “Apa ?” kata Sultan. “Kalau saya memilih keadilan. Uang, bagaimanapun tidak terlalu jarang kita dapati, tetapi keadilan sangat langka di dunia ini”.
“Manusia memang selalu menginginkan apa yang tidak mereka miliki”, jawab Nasrudin. “sesungguhnya, kamu hanya menginginkan apa yang tak pernah kamu miliki”.
3. Saku yang kehausan
Suatu hari Nasrudin menghadiri undangan acara makan malam di rumah salah seorang temannya. Tuan rumah telah menyediakan berbagai makanan lezat, terdiri dari nasi, sup daging domba, daging guling, agar-agar dan bermacam-macam buah-buahan. Ketika tiba waktunya makan , tuan rumah berkata kepada para tamunya bahwa acara makan ini berlangsung santai saja dan dipersilahkan untuk meladeni diri mereka masing-masing dengan bebas.
Ada seorang tamu yang tepat duduk dihadapan Nasrudin, ia tidak makan dengan cepat, tapi juga memasukkan segala macam makanan ke dalam saku bajunya, apa saja yang dapat diraihnya. Melihat hal itu, Nasrudin laluu mengambil poci the dan menuangkan air tehnya kedalam saku temannya itu. “Hei, apa yang kamu lakukan ? Apa kamu sudah gila ?, teriak laki-laki itu marah. “Ini lelucon yang tidak lucu, apalagi sebagai seorang tamu di rumah orang lain!”.
“Oh, maaf, saya tidak melakukan suatu kesalahan bukan”. Kata Nasrudin. “Saya melihat saku tuan tampaknya begitu kelaparan, maka saya pikir mungkin ia juga kehausan”.
*Jika artikel di Website Bintang Songgo dirasa bermanfaat, jangan lupa share ya. Semoga dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua. Aamiin.*
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar