Bahaya Lisan
َيمْوتَالفتى ِم ْنَ َعث َرةَ ِمنل َساِن ِهَ(15) َولي َسَ َيموتَال َم ْر ِءَ ِم ْنَ َعث َرِةَال ِّر ْجل
Matine Wong Anom Sebab Kepleset Lisane # Ora Kok Matine Sebab Kepleset Sikile
“ Pemuda bisa mati sebab tergelincir lisannya, tapi tidak akan mati karena tergelincir kakinya ”
َْْْْ َفَعثَرتهَِمْنََفْيِهََتْرِمْىَبَرأِسِهَ(16)َوَعثَرتهَبالِّرْجلََتْبَرى َعلىالَمْهلَ
ِِ
Kerono mlesete lisan neka’ake balang endas # Dene mlesete sikil suwe suwe biso waras.
“ Tergelincirnya mulut bisa melenyapkan kepalanya, sementara tergelincirnya kaki akan sembuh kemudian ”
Penjelasan :
Mulut bagaikan pedang yang tajam bila di gunakan dengan benar dan dengan hati-hati maka akan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia secara umum, tapi bila tidak hati-hati menggunakannya maka akan mengiris pemegangnya atau orang lain yang mestinya tidak boleh di iris, maka dari itu bahaya yang ditimbulkan mulut lebih besar pengaruhnya dari bahaya yang di timbulkan oleh anggota badan selain mulut, satu kali tangan memukul yang tersakiti oleh tangan tersebut hanya satu orang yang terpukul, tapi satu kata terucap bisa menyakiti seluruh umat, begitu juga satu kata yang mengadu domba bisa menimbulkan bunuh membunuh di antara seluruh warga,kesalahan yang di lakukan mulut kamu dalam berkata bisa melenyapkan nyawamu karena di gantung tapi kesalahan yang dilakukan kaki kamu dalam melangkah akibatnya hanya terkilir dan jatuh.
Analogi sederhana, dalam badan kita misalnya Allah SWT. Menciptakan satu mulut, dua tangan itu artinya kita diharuskan untuk lebih banyak bekerja dari pada berbicara. Karena kalau kita banyak bicara namun tidak ada kerja itu malah membuat orang menjadi tidak percaya lagi pada kita.
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar